BISNIS.COM, JAKARTA – Juara dunia Spanyol akan jumpa Uruguay pada laga kedua Grup B Piala Konfederasi 2013 Minggu (16/06) malam atau Senin (17/06) pagi WIB di Stadion Arena Pernambuco, Recife.
Para penggemar sepak bola tentu dengan mudah menjagokan Spanyol untuk mengatasi Uruguay, mengingat dari sembilan pertemuan kedua tim, La Roja—julukan Spanyol—unggul empat kali atas La Celeste—julukan Uruguay—dan lima sisanya imbang. Artinya tak satu kali pun Uruguay bisa mengalahkan Spanyol. Pada pertemuan terakhir kedua tim di Doha, Qatar, pada Februari 2013, Spanyol unggul 3 – 1.
Dilihat dari sejarah, kedua tim merupakan pemilik catatan terbaik. Uruguay tercatat sebagai kampiun terbanyak turnamen besar yakni 20 kali. Rinciannya, dua kali juara dunia, 15 kali juara Copa America, dua kali memuncaki Olimpiade, dan menjuarai Copa Mundialito 1980—turnamen antarnegara yang pernah menjadi juara dunia.
Di sisi lain, belum pernah ada tim yang mampu menguasai piala di level kontinen secara berturut-turut sekaligus menjadi juara dunia pada saat bersamaan kecuali Spanyol yang melakukannya dengan menjadi kampiun Euro 1008 dan 2012 serta Piala Dunia 2010.
Menarik disimak, Spanyol dengan pola permainan tiki-taka yang praktis tanpa penyerang murni justru menjadi tim terkuat saat ini menghadapi trio penyerang terbaik dunia saat ini milik Uruguay: Diego Forlan, Luis Suarez, dan Edinson Cavani.
Meskipun banyak pengamat menjagokan pasukan besutan Vicente del Bosque akan mampu mengatasi Diego Forlan dkk., pelatih berusia 62 tahun itu memilih merendah. “Tidak mudah untuk menang. Kami berharap Spanyol mampu mencapai hasil terbaik yang mungkin kami lakukan,” tuturnya seperti ditulis situs resmi FIFA.
Di sisi berseberangan, arsitek Uruguay Oscar Washington Tabarez memilih realistis. “Sekarang era Spanyol. Mereka telah memenangi turnamen terbesar [Piala Dunia 2010], gaya mereka bermain [tiki taka] sangat berpengaruh dalam permainan sepak bola modern,” kata lelaki kelahiran Montevideo 66 tahun silam itu.
Pernyataan Tabarez wajar bila datar-datar saja. Bagi Uruguay, sangat boleh jadi Piala Konfederasi hanya sebagai turnamen pemanasan untuk mendapatkan hasil yang jauh lebih penting yakni memenangi empat laga sisa di babak kualifikasi Piala Dunia zona Amerika Selatan. Uruguay saat ini hanya menempati posisi kelima dan terancam tidak lolos ke putaran final Piala Dunia 2014.
Bagi Tabarez, tentu percuma juara di Piala Konfederasi 2013 tapi tidak lolos ke Piala Dunia 2014. Dengan kondisi Uruguay seperti itu, ditambah rekor yang memihak Spanyol, wajar jika La Roja bakal meraih kemenangan perdana.