Bisnis.com, JAKARTA - Tak ada emas, perunggu pun jadi. Itulah tekad tim nasional Indonesia yang akan menghadapi Myanmar pada laga perebutan medali itu di SEA Games XXIX/2017 pada Selasa (29/8/2017) di Stadion Shah Alam Kuala Lumpur, Malaysia, pukul 15.30 WIB.
Setelah kalah 0-1 dari tuan rumah Malaysia di semifinal, mimpi membawa pulang emas yang sudah lama diimpikan --terakhir 1991-- pupus. Tak ada jalan lain, perunggu harus menjadi target pengganti.
Namun, lawan yang akan dihadapi, Myanmar, bukan juga lawan mudah. Seperti halnya melawan Timor Leste, Vietnam, Thailand, Malaysia, atau Filipina dan Laos, kekalahan tetap saja mengintai. Kendati tampil baik, kita pada akhirnya kalah melawan Malaysia. Kekalahan pun, terjadi pada menit-menit akhir babak kedua. Siapa yang menduga bola yang jatuh di kepala Thanambalan dan bergerak ke sisi kiri gawang Satria Tama hingga terjadilah gol? Inilah misteri sepakbola yang tak pernah terjawab.
Tampil penuh heroik ketika melawan Vietnam karena bermain dengan 10 orang paling dibutuhkan. Myanmar salah satu tim kuat di Asia Tenggara. Mereka mempunyai determinasi yang baik. Cepat dan agresif. Jika tidak diimbangi dengan penampilan heroik, sulit untuk mengatasi perlawanan Myanmar.
Seperti halnya Indonesia, setelah kalah menyakitkan dalam pertandingan dramatis --gol Thailand ke gawang Myanmar terjadi pada masa injury time-- perunggu menjadi target tim Myanmar.
Karena itu, ibarat pertarungan dua tim terluka, pertandingan perebutan medali perunggu itu, dipastikan tak kalah seru. Namun, mungkin, getaran di dadanya sedikit rendah dibanding bila kedua tim tampil di partai puncak.
"We are Indonesia and this team never gives up. Come on Garuda!' tulis pelatih Luis Milla dalam akun twitternya @luismillacoach.
Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria mengapresiasi penampilan tim nasional Indonesia di ajang SEA Games 2017 Kuala Lumpur, Malaysia. “Kita memang kalah dan itu harus diterima. Cara menerima yang paling baik adalah berjuang lebih maksimal lagi. Para pemain harus kembali fokus dan semangat melawan Myanmar untuk dapatkan Perunggu,” kata Tisha seperti dikutip pssi.org.