Bisnis.com, JAKARTA— Perjalanan karir bintang sepak bola Thierry Henry di lapangan hijau akhirnya berakhir. Pemain berpaspor Prancis tersebut memutuskan gantung sepatu pada usia 37 tahun.
SIMAK: SKANDAL DANA HIBAH PERSIBA BANTUL: Besok Ada Tersangka Baru
Keputusan Henry memutuskan pensiun dari lapangan hijau bukan sesuatu yang mengejutkan. Sebelumnya, eks bomber Arsenal dan Barcelona tersebut telah menunjukkan sinyal bakal meninggalkan lapangan hijau, ketika turun di laga terakhirnya bersama New York Red Bulls pada bulan lalu.
“Ini sebuah perjalanan yang luar biasa,” kata Thierry seperti dilansir bbc.com, Selasa (16/12/2014).
“Saya ucapkan terima kasih kepada fans, rekan-rekan setim dan beberapa individu selama saya dengan AS Monaco, Juventus, Arsenal, Barcelona, New York Red Bulls, dan tentu Timnas Prancis yang telah membuat waktunya diisi dengan laga-laga spesial. Itu memori yang luar biasa, dan pengalaman indah. Saya harap Anda bisa menikmatinya seperti saya menikmati laga-laga itu. Sampai bertemu di lain posisi,” jelas Henry.
Henry menutup kariernya di klub Major League Soccer (MLS) di Negeri Paman Sam. Namun, puncak karier Henry terjadi ketika membela Arsenal pada 1999-2007.
Dalam kurun waktu delapan tahun berkostum The Gunners, julukan Arsenal, Henry menampilkan performa sensasional dengan menyumbang dua titel Liga Premier serta tiga gelar Piala FA.
Pria berkepala plontos tersebut pun menorehkan banyak tinta emas pada sejarah The Gunners. Salah satunya dengan menjadi top scorer sepanjang masa Arsenal dengan 228 gol dalam 376 penampilan.
Mulai Berkarir
Henry memulai karier di Liga Premier pada usia 20 tahun. Dia didatangkan Arsenal dari Juventus. Sebagai kompatriot, pelatih The Gunners, Arsene Wenger, yang juga memberikan debut Henry di AS Monaco, tertarik mendatangkannya ke London. Ajakan Wenger dibalas dengan penampilan gemilang.
Henry langsung menjadi idola baru di Liga Premier dengan kemampuan lari cepat dengan membawa bola, mencetak operan pinpoint, melewati para defender lawan dengan kaki meliuk-liuk, dan sigap melewati kiper yang mengadang di depannya.
Pada 2009, Henry pun memilih bergabung dengan Barcelona, tim yang mengalahkan Arsenal di final Liga Champions 2006. Bersama raksasa Catalan itu, Henry juga cukup disegani dengan menorehkan 35 gol dalam 80 pertandingan. Namun, ia cukup mendekam di Camp Nou selama kurang lebih tiga tahun, sebelum akhirnya hijrah ke MLS.
Di level internasional Henry juga terbilang sukses. Dia mampu membawa Prancis menjadi juara di Piala Dunia 1998. Kini, perjalanan Henry di lapangan resmi berakhir. Meski demikian, pria yang doyan mengumbar senyum itu akan mengambil pekerjaan yang tak jauh-jauh dari dunia si kulit bundar, yakni menjadi pundit alias komentator ahli di Sky Sports.
Henry memperpanjang para pesepak bola yang melanjutkan karier sebagai pundit setelah gantung sepatu, seperti Garry Neville dan Jamie Rekdnapp.
PENGHARGAAN THIERRY HENRY
- AS MONACO Ligue 1 : 1996/1997
- ARSENAL Liga Premier : 2001/2002, 2003/2004
Piala FA : 2002, 2003, 2005 Community Shield : 2002, 2004
- BARCELONA La Liga : 2008/2009, 2009/2010
- Copa del Rey: 2008/2009
Piala Super Spanyol: 2009
Liga Champions : 2008/2009
Piala Super Eropa: 2009 Piala Dunia Klub: 2009
NEW YORK RED BULLS MLS Supporters’ Shield: 2013
MLS Eastern Conference: 2010, 2013
TIMNAS PRANCIS
Piala Dunia: 1998
Euro: 2000
Piala Konfederasi: 2003
King Hassan II Tournament: 2000
-GELAR INDIVIDU
PFA Players of the Year: 2002/2003, 2003/2004
FWA Footballer of the Year: 2002/2003, 2003/2004, 2005/2006
European Golden Boot: 2003/2004, 2004/2005 (Bisnis.com)
BACA JUGA:
Mesranya Ahok, Kapolda Metro Jaya, & Pangdam Jaya
PEMANDU LAGU KARAOKE: Juliet Raup Rp17 Juta Sebulan