Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan akan 2 asisten pelatih lokal akan dipilih untuk menjadi bagian tim kepelatihan Patrick Kluivert di Timnas Indonesia.
Menurut Erick Thohir, hal itu menjadi bagian dari kesepakatan dengan pelatih asal Belanda yang siap memberikan ilmu-ilmu kepelatihan alias transfer knowledge kepada pelatih Indonesia.
Dalam wawancara Senin (20/1/2025) Erick menjelaskan, yang melatarbelakangi dipilihnya 2 asisten pelatih lokal karena memang hasil diskusinya dengan Patrick Kluivert dan tim sejak awal ingin ada transfer knowledge untuk pelatih-pelatih Indonesia.
"Ini kan bagian bagaimana kita mengembangkan talent pool pelatihan lebih besar walaupun di PSSI itu sudah hampir punya 200 program bagaimana mendidik pelatih jumlahnya hampir 5.000 pelatih sekarang. Peningkatannya hampir 40 persen dan ini lisensi dari yang D hingga A bahkan Pro dan kita beberapa kali juga mengundang FIFA dan AFC. Jadi talent pool ini harus benar benar kita dorong, kebetulan agreement Kluivert harus ada transfer knowledge, kita cari dua asisten pelatih lokal yang terbaik yang bisa nantinya menyatu dengan tim," ucap Erick Thohir.
Perihal spesifikasi asisten pelatih asal Indonesia yang akan mendampingi Kluivert, Erick mengatakan PSSI hanya akan menyetorkan nama.
Selanjutnya, pemilihan asisten pelatih akan langsung dilakukan oleh Kluivert dan tim.
Baca Juga
"Nanti yang kita punya database yang tadi jumlahnya banyak kita coba seleksi dengan tim pakar kita mungkin dapat 10, dari 10 ya kita akan usulkan ke Patrick Kluivert dan tim untuk bisa nanti menentukan 2 asisten pelatih pilihan mereka," ujar Erick.
Erick menegaskan, pemilihan asisten pelatih ini juga merupakan upaya PSSI untuk mendorong kualitas pelatih lokal.
Meski Timnas Indonesia dilatih pria asal Belanda, lanjut Erick, pelatih lokal juga punya kesempatan untuk menimba ilmu di sana.
"Kita ingin ada transfer knowledge, kita juga tidak boleh tidak memberikan kesempatan maksimal kepada pelatih-pelatih lokal kita, makanya kalau kita lihat di (Timnas) U-17 ada coach Nova Arianto di (Timnas) U-20 coach Indra Sjafri, itu bagian kita juga mendorong program," katanya.
Erick menambahkan, program lain dari PSSI adalah Liga 2 dilarang menggunakan pelatih asing. Semua pelatih Indonesia diberi kesempatan di kasta kedua.
Menteri BUMN itu mengatakan bahwa hal ini juga menjadi bagian membangun tim nasional secara menyeluruh yang diharapkan menjadi sebuah konsekuensi daripada program-program PSSI.
Dia menyebut bahwa asisten pelatih lokal yang nanti dipilih akan bertugas di Timnas Indonesia level senior.
Pasalnya, di timnas kelompok umur coach Nova dan coach Indra sudah punya susunan asisten pelatih masing-masing.
"Di sini asisten pelatih fokus untuk timnas senior, memang kita ada pemikiran untuk nanti Timnas U-23 komposisinya kalau pelatih asing, mayoritas asisten banyak pelatih lokal. Kita dorong secara gradual, U-17, U-20 pelatih lokal, U-23 sebagian besar lokal, seniornya sebagian kecil lokal jadi ada program berkelanjutan," ujarnya.
Nantinya Patrick Kluivert dan tim akan menyeleksi kandidat yang cocok dengan jobdesc dan kemampuan yang diperlukan Timnas Indonesia.
Selain itu Patrick juga akan menambah asisten pelatih lagi dari Belanda untuk sinkronisasi Timnas U-17, U-20, dan U-23.
Tak hanya untuk transfer knowledge, PSSI juga berupaya untuk meningkatkan jenjang karir kepelatihan di Indonesia menyeluruh hingga ke daerah-daerah.
"Makanya kita akan dorong juga Liga 3, Liga 4 nanti amatir, Liga 1 dan Liga 2 untuk yang tentu lebih industri. Juga liga perserikatan bagian Liga 3 dan 4, dari sini kami ingin populasi kepelatihan sebanyak mungkin," kata dia.
Secara talenta dan semangat juang pemain muda Indonesia sudah bagus berdasarkan hasil scouting.
"Ketika kita mengirim beberapa scouting waktu itu di sebuah event besar di Bali ya di sana ada ratusan anak waktu itu yang usianya muda mereka menyampaikan ke saya dan ini membuat saya terketuk bahwa anak-anak Indonesia punya talenta yang bagus, anak-anak Indonesia punya semangat juang yang bagus. tetapi kita melihat daripada kualitas mereka bermain bola ini belum standar," ucap Erick.
Hal ini, lanjut Erick, dipengaruhi dari kualitas pelatih yang harus ditingkatkan di daerah-daerah. Dia juga mengatakan bahwa postur tubuh dalam program Timnas Indonesia didorong dengan suplemen untuk menaikkan fisik dan postur mereka.