Bisnis.com, JAKARTA - Tim pelatih sepak bola putri Kanada mendapat sanksi dipulangkan lantaran memata-matai tim lawan dengan drone di Olimpiade Paris 2024.
Pelatih Timnas Sepak Bola Putri Kanada Bev Priestman mengundurkan diri jelang pertandingan pembuka di Olimpiade Paris 2024, Kamis (25/7/2024).
Priestman tak sendirian, seorang asisten pelatih dan seorang analis tim dikeluarkan dari Olimpiade Paris 2024 pada hari Rabu (24/7/2024) akibat skandal drone, demikian laporan dari Reuters.
Otoritas sepak bola dunia FIFA memulai proses disiplin atas tindakan tim pelatih Kanada mengintip latihan tim Selandia Baru memakai drone.
Canada Soccer mengatakan akan meluncurkan tinjauan independen terkait kasus tersebut.
Kasus ini bermula ketika tim wanita Selandia Baru merasa sesi latihan mereka terganggu oleh pesawat nirawak alias drone yang diterbangkan oleh seorang anggota staf Kanada, Senin (22/7/2024)
Baca Juga
Timnas Putri Kanada dan Selandia Baru dalam partai pembuka Olimpiade Paris 2024, Kamis (25/7/2024) malam.
Komite Olimpiade Kanada (COC) mengatakan bahwa mereka telah mengambil tindakan untuk mengeluarkan dua anggota staf dari jajaran pelatih tim Olimpiade mereka yang merupakan peraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.
Sedangkan pelatih utama Bev Priestman tidak akan mendampingi Timnas Kanada saat melawan Selandia Baru.
"Joseph Lombardi, seorang analis tidak terakreditasi dengan Canada Soccer, dikeluarkan dari Tim Olimpiade Kanada dan akan segera dipulangkan," bunyi pernyataan COC.
"Jasmine Mander, asisten pelatih yang menjadi bawahan Tn. Lombardi, dikeluarkan dari Tim Olimpiade Kanada dan akan segera dipulangkan," tulis mereka.
Menurut laporan pengadilan Prancis, Lombardi dijatuhi hukuman penjara delapan bulan yang ditangguhkan dan materinya disita.
FIFA mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka telah membuka proses hukum terhadap Canada Soccer, Priestman, Lombardi, dan Mander karena potensi pelanggaran kode disiplin badan.
"Masalah ini akan diserahkan untuk dipertimbangkan oleh Komite Disiplin dalam beberapa hari ke depan," bunyi pernyataan FIFA.
Priestman telah meminta maaf atas apa yang telah terjadi dan mengatakan bahwa tanggung jawab utama berada di tangannya.
"Hal ini tidak mencerminkan nilai-nilai yang dianut tim kami. Pada akhirnya, saya bertanggung jawab atas perilaku dalam program kami. Oleh karena itu, untuk menegaskan komitmen tim kami terhadap integritas, saya telah memutuskan untuk secara sukarela mengundurkan diri dari melatih pertandingan pada hari Kamis. Dengan semangat akuntabilitas, saya melakukan ini dengan mempertimbangkan kepentingan kedua tim dan untuk memastikan semua orang merasa bahwa sportivitas permainan ini dijunjung tinggi," kata Bev Priestman.
Presiden Canada Soccer Peter Augruso menyayangkan tindakan yang tak terpuji dari staf pelatihnya.
Dia berjanji untuk memberikan sanksi yang tegas kepada orang-orang yang melanggar peraturan tersebut.
"Canada Soccer selalu berusaha untuk memprioritaskan integritas dan persaingan yang adil, dan kami memahami bahwa bersaing dengan kejujuran adalah harapan dasar bagi semua warga Kanada," kata Peter Augruso.
Insiden pengintipan latihan tersebut dilaporkan oleh Komite Olimpiade Selandia Baru (NZOC) kepada polisi dan unit integritas Komite Olimpiade Internasional.
"NZOC dan New Zealand Football berkomitmen untuk menegakkan integritas dan keadilan Olimpiade dan sangat terkejut dan kecewa dengan insiden ini, yang terjadi hanya tiga hari sebelum kedua belah pihak akan saling berhadapan dalam pertandingan pembukaan mereka di Paris 2024," tulis NZOC dalam pernyataan.