Bisnis.com, JAKARTA – Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) angkat bicara mengenai kegagalan tim bulu tangkis beregu putra dan putri Indonesia untuk membawa pulang gelar juara dari turnamen Badminton Asia Team Championships (BATC) 2024.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI Rionny Mainaky mengomentari dari tim putra yang harus rela tersingkir di perempat final seusai menyerah dari China dengan skor 2-3. Padahal, pada edisi 2022 Indonesia mampu finis sebagai runner-up.
Sementara itu, dari tim Srikandi Merah Putih harus puas di peringkat ketiga setelah takluk dari Thaialnd di semifinal dengan skor 1-3. Hasil ini membuat Indonesia gagal mempertahankan gelar juara yang diraih pada edisi sebelumnya.
Rionny Mainaky pun mengaku bahwa organisasi tetap bersyukur dengan hasil yang didapat para pebulu tangkis Indonesia. Mengingat tahun ini, PBSI mengirim tim yang diperkuat pemain pelapis dan muda.
"Secara umum saat di perempat final lawan China, sektor ganda putra begitu dominan. Setelah gagal sumbang poin saat lawan Korea, ganda putra bisa bangkit dan bisa menyumbangkan dua angka," ujar Rionny melalui rilis PBSI, Minggu (17/2/2024).
Sementara di sektor tunggal, Rionny melanjutkan bahwa skuad merah putih masih kalah jam terbang dan pengalaman dari China. Meskipun menelan kekalahan, tetapi dia menilai bahwa anak asuhnya mendapat banyak pelajaran.
Baca Juga
"Yang penting pemain juga bisa memberikan perlawanan ketat lawan China. Pemain muda seperti Alwi dan Saut harus lebih banyak belajar dan menimba pengalaman sebanyak mungkin di ajang beregu," ucapnya.
Untuk tim putri, Rionny mengatakan bahwa hasil masuk semifinal juga cukup baik. Apalagi, dengan pemain pelapis bisa memberikan perlawanan.
Bahkan, meski tim tak diperkuat pemain inti, pemain bisa tampil maksimal dan bisa menimba banyak pengalaman penting di kejuaraan beregu.
Menurutnya, pengalaman di kejuaraan kali ini penting untuk melatih mental pemain, terutama bagi pemain muda.
Penyebabnya, dia melanjutkan bahwa pemain belajar untuk tidak perlu takut sepanjang nyalinya bagus.
"Sebagus apapun latihan kalau tidak berani, ya percuma. Selain latihan tekun, pemain perlu juga berjuang lebih keras dan berani di lapangan. Hasil di BATC ini bisa menjadi gambaran untuk menghadapi perebutan Piala Thomas dan Uber nanti," pungkas Rionny.