Bisnis.com, JAKARTA - Timnas Indonesia lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023 usai pertandingan Kirgistan vs Oman berakhir dengan skor imbang.
Bermain di Stadion Venue Abdullah bin Nasser bin Khalifa, Kamis (25/1/2024) malam, Kirgistan menahan seri Oman dengan skor 1-1. Hasil imbang itu membuat Timnas Indonesia lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023 dengan status peringkat tiga terbaik di urutan keempat.
Para pemain Timnas Indonesia menyambut hasil pertandingan Kirgistan vs Oman dengan gegap gempita. Dalam sebuah video yang diunggah di akun resmi Instagram Tim Nasional Sepakbola Indonesia, tampak para pemain merangsek ke kamar sang pelatih, Shin Tae-yong untuk merayakan sejarah baru Indonesia di kancah Piala Asia.
Pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong, berjasa besar membawa timnas Indonesia lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023. Namanya terpatri di sejarah sepak bola Indonesia di mana sebelumnya Timnas Garuda selalu tertahan di fase grup.
Prestasi ini pun disebut warganet menjadi dasar kuat Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mempertahankan pelatih asal Korea Selatan ini tetap menahkodai Timnas Indonesia di masa mendatang.
Profil Shin Tae-yong
Shin Tae-yong lahir di Yeongdeok, Gyeongbuk, Korea Selatan, pada 11 Mei 1970. Lelaki berpostur 174 cm itu dulunya adalah pemain sepak bola profesional di Korea Selatan sebelum menekuni dunia kepelatihan.
Baca Juga
Shin tercatat pernah bermain di dua tim profesional yakni Seongnam Ilhwa Chunma (1992-2004) dan Queensland Roar (2005).
Pelatih 52 tahun itu juga langganan masuk timnas Korea Selatan. Tercatat, Shin pernah tampil untuk timnas U-17, U-20, U-23, dan senior Korea Selatan.
Karier kepelatihan Shin dimulai pada 2005 dengan menjadi asisten pelatih di tim Australia, Queensland Roar. Tiga tahun di Negeri Kanguru, Shin kembali ke Negeri Ginseng untuk membesut tim lamanya, Seongnam Ilhwa, pada 2008-2012.
Mantan pemain berposisi gelandang serang ini juga pernah menjadi caretaker timnas Korea Selatan pada 2014 sebelum menjadi asisten pelatih pada 2014-2017.
Timnas U-23 dan U-20 Korea Selatan juga pernah merasakan sentuhan tangan dingin Shin pada 2015-2017. Akhirnya, Shin menangani timnas Korea Selatan pada 2017-2018.
Pencapaian terbesar Shin barangkali adalah membawa timnas Korea Selatan ke Piala Dunia 2018. Tak hanya itu saja, pasukan Shin juga mengejutkan dunia dengan kemenangan 2-0 atas juara bertahan, Jerman, pada fase grup. Hasil itu membuat Tim Panser angkat koper lebih cepat.
Dari segi trofi, Shin punya enam gelar juara Liga Korea Selatan (K League 1) bersama Seongnam Ilhwa Chunma, pada 1993, 1994, 1995, 2001, 2002, dan 2003.
Seongnam juga menjadi juara di Piala FA Korea Selatan (1999), juara Piala Liga Korea Selatan (1992, 2002, dan 2004), Piala Super Korea Selatan (2002), Asian Club Championship (1995), dan Asian Super Cup (1996). Seongnam menjadi tim yang ditakuti saat Shin masih aktif bermain.
Kepiawaian Shin sebagai pemain juga terbukti dengan gelar Pemain Terbaik Liga Korea Selatan pada 1995 dan 2001, serta Top Skor Liga Korea Selatan pada 1996.
Adapun sebagai pelatih, Shin mengantar Seongnam menjadi juara Liga Champions Asia (2010) sebelum menghadirkan gelar Piala FA Korea Selatan setahun kemudian.
Pada 2019 Shin menerima pinangan dari PSSI untuk melatih timnas Indonesia. Mantan Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha, menjadi sosok yang melobi Shin agar membesut tim Garuda.
Bersama Shin, timnas Indonesia menjadi runner-up Piala AFF 2020 dan meraih medali perunggu Sea Games 2021.