Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden FIFA Sebut Nilai Hak Siar Piala Dunia Putri Masih Terlalu Kecil

Infantino mengkritik para perusahaan penyiaran, yang menurutnya menawarkan harga 100 kali lebih rendah untuk menayangkan pertandingan Piala Dunia Putri.
Giovanni Infantino, Presiden FIFA, dalam pembukaan World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, pada Selasa (21/1/2020)/ Bloomberg - Jason Alden
Giovanni Infantino, Presiden FIFA, dalam pembukaan World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, pada Selasa (21/1/2020)/ Bloomberg - Jason Alden

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden FIFA Gianni Infantino mengeluhkan harga hak siar untuk Piala Dunia Putri, yang menurutnya terlalu kecil dibandingkan Piala Dunia Putra.

Pada Oktober silam, Infantino mengkritik para perusahaan penyiaran, yang menurutnya menawarkan harga 100 kali lebih rendah untuk menayangkan pertandingan-pertandingan Piala Dunia Putri dibandingkan kategori putra.

Ia kemudian kembali melancarkan kritik pada Senin (1/5) setempat, tiga bulan sebelum dimulainya turnamen di Australia dan Selandia Baru. Infantino meminta penawaran harga yang lebih adil.

Dalam pernyataannya, FIFA mengatakan pihaknya belum menjual hak siar turnamen itu ke pasar utama.

"Tawaran-tawaran dari perusahaan penyiaran, khususnya dari lima besar negara Eropa, masih sangat mengecewakan," ucap Infantino pada acara World Trade Organization di Jenewa. Setelah itu Infantino menegaskan bahwa pemasukan yang didapat akan kembali lagi ke dunia sepak bola putri untuk pengembangan.

Infantino menuding bahwa perusahaan-perusahaan penyiaran hanya menawarkan antara satu juta dolar sampai sepuluh juta dolar untuk menayangkan Piala Dunia Putri. Sangat jauh dibandingkan dengan harga sekira 100 juta dolar sampai 200 juta dolar untuk hak siar Piala Dunia Putra.

Kelima negara itu diperkirakan adalah Inggris, Prancis, Jerman, Italia, dan Spanyol.

"Agar jelas, merupakan tanggung jawab moral dan kewajiban kami untuk tidak menjual (hak siar) Piala Dunia Putri dengan harga terlalu rendah. Oleh karena itu, jika tawaran-tawaran yang datang masih tidak adil, kami akan memaksa untuk tidak menyiarkan Piala Dunia Putri kepada "lima besar" negara Eropa," ucap Infantino.

Karena perbedaan zona waktu, maka pertandingan-pertandingan Piala Dunia Putri tidak akan ditayangkan di jam-jam tayang utama (prime time) di Eropa. Meski demikian Infantino mengatakan hal itu bukan alasan.

"Mungkin karena (Piala Dunia Putri) dimainkan di Australia dan Selandia Baru, itu bukan jam tayang utama di Eropa, namun tetap saja, itu dimainkan pada pukul 9 malam atau 10 pagi, maka itu masih waktu yang masuk akal," tegas Infantino.

Piala Dunia Putri akan dimulai pada 20 Juli dan berakhir pada 20 Agustus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper