Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kisah di Balik Alasan Mobil F1 Musim 2023 Dominan Warna Hitam

Pada F1 musim 2023, mobil setiap tim tampak lebih polos dengan pilihan livery yang didominasi warna hitam.
Mobil Mercedes-AMG Petronas F1 Team/www.mercedesamgf1.com
Mobil Mercedes-AMG Petronas F1 Team/www.mercedesamgf1.com

Bisnis.com, JAKARTA - Buat mobil pada umumnya, cat seakan hanya persoalan remeh dari sisi teknis. Namun, beda cerita untuk mobil balap Formula 1 (F1), di mana setiap gram berat cat turut mempengaruhi kinerja di atas lintasan.

Hal ini semakin jelas terlihat pada F1 musim 2023. Mobil setiap tim tampak lebih polos dengan pilihan livery yang didominasi warna hitam. Warna khas hanya berada di bagian atas mobil, atau bahkan hanya menjadi penghias segmen tertentu.

Mercedes-AMG Petronas F1 Team menjadi yang paling ekstrem soal cat mobil, sebab memilih full hitam ketimbang mempertahankan silver metalik yang menjadi warna khasnya, di mana sekaligus cerminan eksistensinya sebagai tim dengan julukan Silver Arrow.

Tim yang diperkuat 7 kali juara dunia F1 Lewis Hamilton dan pembalap muda George Russell ini sebenarnya juga pernah memakai livery hitam dalam rangka kampanye anti-rasisme pada musim 2020 dan 2021. Namun, ceritanya berbeda untuk musim ini.

CEO Mercedes-AMG Petronas F1 Team Toto Wolff mengakui bahwa pilihan kembali ke warna hitam pada musim ini sebenarnya sedikit terpaksa, namun masih relevan dengan kampanyenya untuk memperkuat karakter sebagai tim yang inklusif dan menekankan keberagaman.

"Kembali ke livery hitam musim ini bukan hanya untuk mendukung kampanye anti-rasisme, di mana juga karakter kami. Namun, karena kami juga butuh mengurangi bobot mobil,"
ujarnya baru-baru ini di laman resmi Mercedes-AMG Petronas F1 Team, dilansir Bisnis pada Kamis (27/4/2023). 

Toto mengingatkan bahwa sejarah julukan Silver Arrow yang melekat pada Mercedes pun didapat karena keputusan tanpa sengaja untuk menghapus cat, dalam rangka mengurangi bobot mobil balapnya di kisaran 1930-an.

Kala itu, tim Mercedes-Benz kerap menggunakan cat warna putih. Memasuki musim 1934, saat aturan mewajibkan bobot mobil tanpa ban dan bahan bakar berada di bawah 750 kg, ternyata mobil milik tim Mercedes kelebihan sekitar 1 kg. 

Manajer tim Mercedes kala itu, Alfred Neubauer mengungkap ide menghapus lapisan cat putih menjadi aluminium polos untuk memenuhi tuntutan regulasi ternyata berhasil. Terlebih, cerita ini menjadi lebih dramatis karena Mercedes berhasil menjadi juara di balapan itu.

"Musim ini kami melakukan hal serupa. Mobil kami terbilang overweight di musim lalu, jadi kami mencoba cara apa pun untuk menurunkan bobot, bahkan dalam hitungan gram. Jadi buat kami rasanya seperti sejarah yang terulang. Bedanya, menghapus cat saat ini menghasilkan warna hitam, warna dasar material karbon," tambah Toto.

Sebagai informasi, saat ini F1 memakai aturan batas minimal untuk bobot mobil, tepatnya 798 kg. Mobil yang tergolong overweight biasanya kelebihan sekitar 20 kg.

Pada F1 musim 2022 lalu, tercatat hanya mobil milik tim Alfa Romeo F1 Team Stake yang paling mendekati bobot ideal. Namun, saat ini Alfa Romeo pun ternyata memilih livery hitam dalam rangka mengurangi bobot.

Direktur Teknik Alfa Romeo F1 Team Jan Monchaux menjelaskan bahwa cat memang berkontribusi terhadap bobot mobil sekitar ratusan gram, bahkan sampai kisaran 2 kg untuk jenis warna tertentu. 

Terlebih, untuk warna metalik yang mengharuskan beberapa lapis cat supaya terlihat maksimal. Sebagai contoh, Ferrari pada musim 2019 juga terpaksa memilih warna merah solid atau doff untuk livery-nya supaya bobot mobil lebih ringan, menaggalkan warna merah glossy khas Ferrari yang dipakai pada tahun-tahun sebelumnya.

Begitu pula dengan tim-tim lain seperti McLaren, Alpine, Williams, dan Haas, cenderung memperbesar porsi warna hitam untuk livery mobilnya, terutama pada bagian sayap belakang.

"Walaupun tahun lalu kami menjadi yang terbaik dari sisi bobot mobil, ternyata seiring waktu, bobot terus bertambah karena ada upgrade komponen di beberapa seri balapan. Jadi walaupun cat hanya berkontribusi kecil, tapi tetap berpengaruh," ungkapnya dalam wawancara dengan laman media sosial resmi F1.

Alhasil, tim Alfa Romeo kini pun turut menanggalkan warna khas putih-merah menjadi warna merah-hitam, di mana sekilas mirip dengan warna tim Ferrari yang tahun ini juga mengelupas beberapa bagian cat mobilnya menjadi hitam polos.

"Selain itu, dari sisi marketing, penggunaan warna hitam ternyata juga dianggap lebih seksi bagi para sponsor kami. Jadi ikut tren [warna hitam] nyatanya juga bukan pilihan yang buruk," tambah
Monchaux.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper