Bisnis.com, JAKARTA - Tim MotoGP milik legenda balap motor Valentino Rossi, Mooney VR46 Racing Team (Ducati), sukses konsisten menorehkan prestasi pada tiga seri balapan awal musim MotoGP 2023.
Lewat dua pembalapnya, Marco Bezzecchi dan Luca Marini, tim yang notabene masih berusia balita ini tercatat tampil moncer di musim ini dengan berhasil meraih dua podium, serta satu kemenangan.
Bezzecchi berhasil mengantongi podium ke-3 di GP Portugal dan menjadi jawara di GP Argentina. memimpin klasemen pembalap sementara dengan 64 poin, mampu memperlebar jarak sampai 11 poin dari juara bertahan Francesco 'Pecco' Bagnaia (Ducati Lenovo Team).
Sementara itu, Marini yang juga merupakan adik dari Valentino Rossi mencatatkan podium perdanannya di MotoGP lewat menjadi runner-up pada GP Amerika.
Alhasil, lewat konsisten belum pernah absen naik podium, Mooney VR46 Racing Team pun memimpin klasemen tim sementara dengan 102 poin. Selisih dengan Prima Pramac Racing (Ducati) di peringkat ke-2 bahkan telah mencapai 29 poin.
Valentino Rossi dalam wawancara terbarunya dengan media Italia La Gazzetta dello Sport mengakui punya target tinggi untuk tim besutannya itu, juga terhadap Bezzecchi maupun Marini.
Baca Juga
Keduanya ditargetkan untuk setidaknya mampu meraih juara seri. Khusus untuk Bezzecchi alias Bez, Rossi bahkan tak ragu kalau anak asuhnya itu punya potensi bersaing untuk titel juara dunia pada musim ini, seiring riwayatnya mampu bersaing ketat dengan Pecco selama di VR46 Riders Academy.
"Ada rivalitas di antara Marco dan Pecco, tapi terjadi apa adanya, fair, dan sehat. Keduanya berlatih bersama di Ranch [latihan], dan itu membantu keduanya bertumbuh. Melihat kinerja tim dan motor pada awal musim ini, Marco punya kans memperebutkan titel," ungkapnya baru-baru ini seperti dilansir Motogp.com, dikutip Minggu (23/4/2023).
Lantas, bagaimana perjalanan Mooney VR46 Racing Team sebelum berada di posisi saat ini? Berikut ulasan Bisnis yang dikumpulkan dari berbagai sumber:
Simoncelli Si Murid Pertama Rossi sempat mengakui bahwa dirinya bukan dengan sengaja membuka VR46 Riders Academy. Mendiang Marco Simoncelli merupakan orang pertama yang memberanikan diri mengunjunginya untuk meminta saran dan bantuan pada kisaran 2006.
Kala itu, Simoncelli baru bergabung ke ajang Moto2 250cc. Keduanya pun mulai berlatih bersama di tempat yang saat ini bernama Motor Ranch VR46 di Tavullia, Italia.
Sebelum 'Super Sic' meninggal di Sirkuit Sepang pada 2011, Rossi menganggapnya sebagai junior sekaligus rival yang bisa mengimbanginya, sehingga keduanya berharap bisa sama-sama berkembang dengan cara berlatih bersama.
Setelahnya, Franco Morbidelli yang merupakan sahabat kecil Rossi turut bergabung dalam akademi. Menyusul kemudian para pembalap muda, seperti Pecco, Bez, Marini, Niccolo Antonelli, Celestino Vietti, dan Andrea Migno.
Mengalahkan Dominasi Spanyol
Setelah menutup masa kejayaannya sebagai juara dunia MotoGP musim 2009, Rossi mengaku mulai sadar bahwa hanya dirinya lah kandidat perebut titel juara dunia kuat yang berkebangsaan Italia. Sisanya didominasi pembalap Spanyol.
Benar saja, hal ini semakin jelas terlihat pada MotoGP musim 2013, di mana puncak klasemen diraih Marc Marquez, disusul Jorge Lorenzo selaku runner up, dan Dani Pedrosa di peringkat ke-3. Semuanya berkebangsaan Spanyol.
Selain itu, juara dunia MotoGP sejak 2012 sampai 2020 pun berturut-turut diraih pembalap Spanyol, bergantian antara Lorenzo dengan Marquez, dan terakhir Joan Mir.
Pembalap berdarah Italia berstatus penantang gelar juara kuat di era itu hanya ada Andrea Dovizioso. Di sisi lain, talenta pembalap muda asal Spanyol terus bermunculan, sebut saja Maverick Vinales, Alex Rins, Joan Mir, serta kakak-beradik Aleix dan Pol Espargaro.
Terkini, misi Rossi terbilang sukses, sebab Pecco sebagai salah satu murid didikan VR46 Riders Academy telah berhasil menjadi juara dunia MotoGP musim 2022.
Kena PHP Aramco
Rossi mengawali debutnya sebagai bos tim balap motor pada ajang Moto3. Tepatnya, musim 2014 melalui Sky Racing Team by VR46, menurunkan duet Fenati-Pecco. Tim VR46 di Moto3 dibubarkan pada musim 2022.
Sementara di ajang Moto2, Rossi berhasil menempatkan Sky Racing Team VR46 pada musim 2017, sekaligus memboyong Pecco naik kelas, sebelum akhirnya menjadi juara dunia
Moto2 pada musim 2018.
Kendati telah memiliki pengalaman di Moto3 dan Moto2, membuat tim MotoGP butuh banyak uang. Rossi pun mulai mendekati sponsor-sponsor raksasa potensial, salah satunya raksasa minyak Arab Saudi, Aramco, untuk memboyong timnya masuk grid MotoGP musim 2022.
Berbekal jaringan yang dimilikinya, Rossi sebenarnya berhasil mengambil hati pangeran Arab Saudi sekaligus pemilik Tanal Entertainment Sport & Media, Abdulaziz bin Abdullah bin Saud bin Abdulaziz Al Saud.
Hanya saja, akhirnya Rossi gagal menuntaskan kesepakatan dengan Aramco maupun Tanal.
Usut punya usut, konglomerasi Arab Saudi itu rupanya kecewa mendengar keputusan Rossi yang sudah bulat akan pensiun di akhir 2021.
Padahal, mereka berencana menjadi sponsor hanya jika tim VR46 diperkuat pembalap kakak-beradik, Rossi-Marini.
Oleh sebab itu, sampai saat ini tim VR46 di MotoGP disponsori perusahaan pembayaran dan bank asal Italia, Mooney.
Sementara untuk Moto2, tim milik Rossi akan berada di belakang layar Fantic Racing, pabrikan motor asal Italia yang punya nama besar di balap off-road. Rossi juga menyematkan label VR46 pada tim Moto2 milik akademi Yamaha, Correos Prepago Yamaha VR46 Master Camp.
Tim Berisi Para Sahabat
Bagi Rossi, tim balap sudah seperti rumah kedua, sehingga perlu adanya orang-orang kepercayaan di lingkaran dalam tim.
Direktur Mooney VR46 Racing Team adalah Alessio 'Uccio' Salucci, sahabat sekaligus tangan kanan Rossi. Uccio kerap menemani Rossi di dalam maupun luar sirkuit sejak awal karir balap Rossi.
Sama halnya dengan Alberto 'Albi' Tebaldi, juga sahabat Rossi yang saat ini mengurus keuangan tim sekaligus akademi VR46.
Untuk manajer tim, Rossi memilih orang Spanyol yang sempat membawa mantan rekan setimnya, Vinales, menjadi juara dunia Moto3, yakni Pablo Nieto. Sebagai informasi, Pablo merupakan anak dari legenda balap motor Angel Nieto yang juga akrab dengan Rossi.
Terakhir, para kepala teknisi pembalap Mooney VR46 Racing Team pun merupakan mantan rekan kerja Rossi di masa lalu, terutama sewaktu dirinya membela Yamaha.
Matteo Flamigni yang lama bersama Rossi di paddock balap Yamaha sebagai ahli telemetri sepanjang 2004-2021, saat ini memegang Bezzecchi. Sementara itu, David Munoz yang sempat bersama Rossi pada 2020 dan 2021, saat ini mendampingi Marini.