Bisnis.com, JAKARTA - Federasi sepak bola Argentina (AFA) siap menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 jika Indonesia dicoret menjadi tuan rumah oleh FIFA.
Jurnalis top asal Argentina dari TyC Sports, yang sangat dekat dengan federasi Argentina, Gaston Edul dalam akun twitter pribadinya (@gastonedul) menyebut polemik yang terjadi pada gelaran Piala Dunia U-20 yang nantinya akan dilangsungkan di Indonesia.
"Piala Dunia U-20 yang akan digelar di Indonesia dan harus dimainkan pada bulan Mei. Untuk alasan non-sepak bola (politik), pengundian ditunda," cuit Gaston Edul dalam twitternya, Senin (27/3/2023).
Gaston mengatakan bahwa AFA atau Argentina siap menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 jika Indonesia nantinya tidak dapat melanjutkan amanat mereka menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Lebih lanjut, dirinya menyebut bahwa pihak AFA telah menominasikan diri menjadi venue tuan rumah Piala Dunia U-20 menggantikan Indonesia.
“Jika tidak bisa dilakukan di Indonesia, AFA telah menominasikan Argentina sebagai tempat yang memungkinkan,” tulisnya.
Baca Juga
Meskipun demikian, saat ini Gaston menyebut bahwa FIFA belum memindahkan venue Piala Dunia U-20 dari tangan Indonesia.
El Mundial sub 20 tiene como sede a Indonesia y se tiene que jugar en mayo. Por cuestiones extrafutbolísticas (políticas) se pospuso el sorteo.
— Gastón Edul (@gastonedul) March 26, 2023
En caso de que no pueda hacerse en Indonesia, AFA postuló a Argentina como posible sede.
FIFA todavía no cambió la sede y por ahora se…
Sebagai informasi, beberapa hari terakhir ini muncul kekhawatiran netizen penggemar bola di sosial media terkait nasib penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Muncul trending topik yang berisikan kondisi kelam persepakbolaan tanah air jika Indonesia gagal menjadi penyelenggara Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Jika Indonesia batal menyelenggarakan Piala Dunia FIFA U-20 tahun 2023 maka netizen mengkhawatirkan sejumlah hal. Pertama, Indonesia akan dibekukan oleh FIFA. Kedua, Indonesia bisa dikecam oleh negara-negara lain karena tidak melaksanakan amanat FIFA.
Ketiga, Indonesia tidak bisa mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan kalender FIFA. Keempat, Indonesia tidak akan memiliki kesempatan kembali untuk dipilih FIFA menjadi tuan rumah ajang olahraga.
Kelima, Indonesia akan dicoret sebagai kandidat tuan rumah Piala Dunia 2034. Keenam, federasi olahraga dunia akan mempertimbangkan untuk tidak memilih Indonesia sebagai tuan rumah pesta olahraga termasuk olimpiade.
Ketujuh, Indonesia akan dikecam karena bertindak diskriminatif mencampuradukan olahraga dengan politik. Kedelapan, Pemain, pelatih, wasit, klub dan masyarakat kehilangan mata pencaharian dan 500.000 orang lebih terdampak langsung kalau sepakbola Indonesia terhenti.
Kesembilan, Timnas U16, U19, U20 tidak boleh ikut serta dalam ajang sepakbola internasional jika FIFA membekukan PSSI dan berdampak hilangnya potensi ekonomi hampir triliunan rupiah.