Bisnis.com, JAKARTA - Skuad Prancis yang terserang flu unta jelang final Piala Dunia 2022 mengingatkan kembali kejadian serupa yang terjadi pada 1998.
Para pemain timnas Prancis mengeluhkan demam dan flu menjelang final Piala Dunia 2022, Minggu (18/12/2022).
Dayot Upamecano dan Adrien Rabiot mengalami demam usai pertandingan melawan Inggris di babak perempat final. Rabiot bahkan harus diisolasi dan dilarang keluar kamar hotel.
Upamecano sudah pulih dan kembali berlatih bersama pemain lainnya. Namun masalah tak berhenti di situ.
Secara bergantian Kingsley Coman, Raphael Varane, dan Ibrahima Konate terserang flu yang beken dikenal dengan nama flu unta ini.
Pencetak gol ke gawang Maroko di semifinal, Randal Kolo Muani, juga sempat mengalami masalah serupa.
Baca Juga
Pelatih Prancis, Didier Deschamps, tak menampik bahwa flu unta ini mengganggu persiapan para pemainnya menuju final Piala Dunia 2022.
"Di Doha, suhu turun sedikit, Anda memiliki AC yang menyala sepanjang waktu. Kami memiliki beberapa kasus gejala mirip flu. Kami berusaha berhati-hati agar (virus) tidak menyebar dan para pemain telah berusaha keras di lapangan dan jelas sistem kekebalan mereka kewalahan," ujar Didier Deschamps.
Kejadian yang menimpa Prancis ini seolah menjadi deja vu final Piala Dunia 1998. Kala itu, Prancis bertindak sebagai tuan rumah dan melenggang ke final menghadapi Brasil.
Brasil punya pemain muda yang menyita perhatian dunia, Ronaldo. Sementara Les Bleus punya pemain jenius bernama Zinedine Zidane.
Duel antara Ronaldo dan Zidane ini terus menjadi tajuk perbincangan menjelang partai final tersebut. Tim Samba kala itu lebih diunggulkan menjadi juara.
Namun petaka bagi Brasil tiba sehari jelang pertandingan final. Ronaldo mengalami kejang dan mengeluarkan busa dari mulutnya.
Roberto Carlos, mantan pemain timnas Brasil yang saat itu sekamar dengan Ronaldo, lantas berteriak meminta pertolongan. Dokter tim Brasil, dr Lidio Toldeo langsung membawa Ronaldo ke rumah sakit.
"Saya mengalami kejang lalu para pemain dan Dr Lidio Toledo ada di sana. Mereka tidak ingin memberi tahu saya apa yang sedang terjadi," ujar Ronaldo.
Banyak yang menyangsikan Ronaldo bakal tampil pada laga final Piala Dunia 2018. Namanya menghilang dari daftar skuad, serta tak ada batang hidungnya dalam sesi latihan Selecao.
Namun Ronaldo meminta kepada pelatih timnas Brasil, Mario Zagallo, untuk memainkannya melawan Prancis.
"Bagaimana pun, saya memiliki kewajiban untuk negara saya dan saya tidak ingin melewatkannya. Saya ada di sana untuk memenuhi tanggung jawab saya," ujar Ronaldo.
Il Phenomenon akhirnya masuk daftar starter timnas Brasil meski tim medis meminta pemain nomor punggung 9 itu untuk beristirahat.
Meski akhirnya turun bermain, penampilan Ronaldo jauh dari standar terbaik kemampuannya. Ronaldo tak bisa berkutik menghadapi kawalan pemain Prancis.
Ronaldo malah sempat tumbang di lapangan ketika bertubrukan dengan kiper Prancis, Fabian Barthez.
Pada akhirnya Ronaldo dan timnas Brasil kalah 0-3 dari tuan rumah Prancis. Sebuah pukulan telak bagi Tim Samba yang turun dengan generasi emasnya.
Banyak spekulasi muncul terkait insiden yang menimpa Ronaldo jelang partai final tersebut. Ada yang menyebut eks pemain Inter Milan itu keracunan makanan, namun tak sedikit pula yang menghubungkan ini dengan teori konspirasi bahwa makanan Ronaldo sengaja dicampuri racun.