Bisnis.com, SOLO - Portugal berkemas pulang setelah kalah 1-0 dari tim kuda hitam, Maroko, di perempat final Piala Dunia 2022, Sabtu, 10 Desember 2022 malam WIB.
Kekalahan Selecao menorehkan catatan tak begitu apik dalam buku karier Cristiano Ronaldo yang hampir mencapai bab terakhir.
Ya, buku karier Cristiano Ronaldo menyisakan satu bab lagi untuk diukir dengan prestasi yang membanggakan.
Piala Dunia Qatar 2022 seharusnya menjadi momen emas buat sang megabintang mencetak beragam sejarah. Nantinya, sejarah itu bisa membuat namanya dikenang sebagai megabintang hingga dua dekade ke depan.
Apalagi, besar kemungkinan ini akan menjadi Piala Dunia terakhirnya. Namun apa yang dilakukan Ronaldo sungguh membuat penggemar menghela nafas.
Dimainkan lima kali oleh Fernando Santos (termasuk saat melawan Maroko), mantan bintang Man United ini baru mencetak satu gol saja.
Itupun hanya dibuat ke gawang Ghana, yang notabene tidak diunggulkan, saat Selecao menang 3-2.
Tak belebihan untuk mengatakan jika saat ini karier Ronaldo di klub Eropa sudah tamat. Ia "ditendang" dari Manchester United dengan beragam kontrovesi dan masalah internal.
Peluang menjadi antek Arab Saudi sudah di depan mata. Namun, akankah itu terjadi sekarang? sementara Lionel Messi masih berjaya di PSG, di satu dari empat liga terbaik dunia.
Ronaldo gelisah, Messi masih bersinar
Sebelum pertandingan Swiss, manajer Portugal Fernando Santos tahu jika dia memang harus memarkir pemain berusia 37 tahun itu. Dan benar, Ronaldo dicadangkan.
Ya, keputusan Santos bukan tanpa alasan. Ronaldo telah menandatangani surat kematian internasionalnya sendiri dengan terlihat melontarkan kata-kata kasar pada Santos saat digantikan melawan Korea Selatan.
Dia kemudian mengklaim itu diarahkan pada pemain Korea, tapi sepertinya pelatihnya tidak menerima alasan mentahnya begitu saja.
Usianya sudah 37 tahun, Ronaldo tidak berlari lagi. Saat ini, Ronaldo hanya berteriak kepada Bruno Fernandes atau Joao Felix agar mencetak gol dalam peluang sempit.
Santos paham, saat Ronaldo berada di lapangan Portugal menjadi unit pertahanan sembilan orang.
Dia tidak lagi mesra dengan bola. Ronaldo tidak lagi bergerak seperti saat di Real Madrid. Bahkan di laga terakhirnya, pergerakan sang megabintang hampir selalu dibaca dengan baik oleh bek Maroko.
Kini Ronaldo selesai di Piala Dunia 2022. Turnamen ini menyisakan Lionel Messi sebagai megabintang utama.
Jurnalis Daily Mail pernah menulis bahwa Lionel Messi tidak pernah melihat Ronaldo sebagai saingan. Dia hanya mengejar layang-layang kosmik Diego Maradona dari Piala Dunia 1986.
Di sisi lain, Ronaldo masih ingin mengungguli Messi, dia ingin terlihat lebih baik dari semua orang. Tapi, bukunya sudah ditutup oleh En-Nesyri di menit ke-42.