Bisnis.com, JAKARTA - Bek tim nasional Inggris Kyle Walker mengatakan timnya tidak boleh terlalu terobsesi dengan striker subur Prancis Kylian Mbappe jelang duel perempat final Piala Dunia pada Sabtu nanti melawan juara bertahan tersebut.
Walker, yang bermain sebagai bek kanan, kemungkinan akan sering berhadapan dengan Mbappe, yang menjadi pencetak gol terbanyak di Qatar sejauh ini, dengan lima gol.
"Saya tahu dia adalah pemain top tapi kami tidak bermain tenis. Ini bukan olahraga solo, ini adalah olahraga tim," kata bek Manchester City.
"Kami tahu dia pemain yang sangat hebat dan itulah kenapa dia menjadi fokus dari semua perhatian. Tapi jangan lupakan (Olivier) Giroud, yang mencetak begitu banyak gol, (Ousmane) Dembele, bagi saya sama baiknya di sisi sayap yang lain."
Walker telah merasakan bagaimana melawan Mbappe untuk Manchester City pada Liga Champions dan pelajaran yang ia ambil adalah jangan terlalu fokus kepada pemain berusia 23 tahun itu.
"Ketika kami melawan Paris Saint-Germain di Liga Champions, kami tidak memikirkan Mbappe saja dan itu akan menjadi hal yang sama pada Sabtu," kata dia.
"Benar, dia adalah pemain andalan, dan yang sangat bagus, tapi Anda tidak boleh meremehkan para pemain lainnya."
Walker menjadi kunci pertahanan Inggris, dengan gaya bertahan yang ortodoks di kanan dari empat bek timnya di turnamen, selain juga mampu memainkan tugasnya ketika sang pelatih memasang tiga pemain bertahan.
Meskipun memiliki kecepatan, Walker tidak terlalu sering berpetualang di sisi sayap.
"Saya tidak terlalu menyerang ke depan seperti ketika saya bermain untuk Tottenham sebagai bek kanan," kata dia. "Ini lebih ke soal membaca pertandingan, lawan, formasi yang diinginkan manajer dan beradaptasi dengan itu."
Walker juga dibuat sedikit kesal menanggapi pertanyaan awak media soal Mbappe dan bagaimana Inggris melakukan konfrontasi kepadanya.
"Pertandingan ini bukan Inggrs vs Mbappe, ini Inggris vs Prancis," kata dia.
"Kami akan menghormatinya tapi saya tidak akan membuka jalan baginya untuk mencetak gol. Ini babak penentuan, apabila kami kalah kami pulang," kata pemain berusia 32 tahun itu.
"Saya paham apa yang perlu saya lakukan dan itu adalah menghentikan dia. Mungkin lebih mudah dikatakan daripada dilakukan tapi saya tidak meremehkan kemampuan saya sendiri.
"Saya telah berjumpa dengan banyak pemain hebat jadi saya akan menyikapinya sebagai suatu pertandingan lainnya dengan mereka."
Walker mengatakan skuad asuhan Gareth Southgate telah menimba pengalaman berharga pada beberapa tahun belakangan ini, setelah mencapai semifinal Piala Dunia di Rusia 2018 dan final Euro 2020 tahun lalu, meski merasakan kualitas dari lawan-lawannya juga meningkat.
"Saya rasa tim ini kurang berpengalaman pada laga-laga besar," kata dia. "Mungkin kami merobohkan beberapa tembok di Rusia, memenangi adu penalti (lawan Kolombia) dan hal seperti itu tapi kami masih kurang pengalaman," kata Walker.
"Saya rasa kami lebih siap tapi saya rasa para pemain dari tim-tim lain, ketika Anda melihat Maroko misalnya, bagaimana apiknya mereka bermain melawan tim Spanyol yang sangat baik dan mendapatkan hasil yang mereka inginkan.
"Anda mendapati kejutan dari Jepang dan sebagainya. Saya rasa standar permainannya telah sedikit naik dari Rusia."