Bisnis.com, JAKARTA - Striker mengayunkan kakinya, terhubung dengan bola – dan untuk sepersekian detik, dunia terhenti saat bola kulit melengkung pada lintasan. Itu meleset dari tangan kiper yang bersarung hanya beberapa sentimeter. Tapi sudutnya sepertinya tidak aktif. Apakah itu akan menjadi gol?
Hasilnya akan menentukan karier pesepakbola, kedudukan Piala Dunia tim, harga diri bangsa - dan kesehatan Anda.
Ternyata, menonton pertandingan Piala Dunia yang diperebutkan dengan ketat dapat menimbulkan lebih dari serentetan makian atau sorakan, seperti yang terlihat di Piala Dunia terakhir pada tahun 2018.
Seperti diketahui, saat ini berlangsung perhelatan Piala Dunia 2022 di Qatar.
Anda mungkin ingat lonjakan tekanan darah legenda sepak bola Argentina Diego Maradona selama pertandingan antara rekan senegaranya dan Nigeria.
Korban masa lalu lainnya lebih ekstrem: komentator Mesir, yang meninggal karena serangan jantung, setelah negaranya kalah dalam pertandingan terakhir Piala Dunia melawan Arab Saudi.
Seorang pendukung China berusia 56 tahun dari Jerman menderita serangan jantung di Hubei, Wuhan, setelah menyaksikan kekalahan mengejutkan timnya dari Meksiko. Syukurlah, kondisinya stabil setelah dia dirawat di rumah sakit.
Lalu, apakah menyaksikan pertandingan sepak bola memicu serangan jantung?
