Bisnis.com, JAKARTA - CEO Piala Dunia 2022, Nasser Al Khater, menyebut bahwa gelaran tahun ini bisa membawa keuntungan triliunan rupiah untuk pihak penyelenggara.
Piala Dunia 2022 akan diselenggarakan pada November hingga Desember tahun ini di Qatar.
Beberapa bulan jelang Piala Dunia 2022 dimulai, dampak positif sudah dirasakan oleh pihak penyelenggara.
CEO Piala Dunia 2022, Nasser Al Khater, menyampaikan bahwa saat ini pihaknya mendapatkan peningkatan permintaan tiket pertandingan dan akomodasi selama gelaran tersebut bergulir.
Dari hasil kalkulasi FIFA, Piala Dunia 2022 diproyeksikan mendapat cuan triliunan rupiah.
"Pendapatan Piala Dunia 2022 mungkin bisa mencapai 6 miliar dolar AS (Rp89 triliun) sesuai dengan perhitungan FIFA," ujar Nasser Al Khater.
Piala Dunia 2022 awalnya akan digelar pada 21 November dengan Senegal vs Belanda sebagai laga pembuka. Namun, jadwal kemudian dimajukan satu hari menjadi 20 November dengan memainkan Qatar vs Ekuador sebagai laga pembuka.
Tiket untuk beberapa pertandingan Piala Dunia 2022 sudah ada yang habis terjual. Utamanya, pertandingan yang melibatkan negara tetangga Qatar yakni Arab Saudi.
Partai pertama Arab Saudi, melawan Argentina pada 22 November, dikabarkan telah terjual habis tiketnya.
"Kami meyakini tingginya permintaan tiket Piala Dunia 2022 karena letak geografis Qatar yang berdekatan dengan wilayah Asia seperti China dan India, seperti halnya dengan negara Eropa," ucap Nasser Al Khater.
Nasser Al Khater juga memastikan pihaknya akan memberi pelayanan terbaik untuk para penonton yang ingin menyaksikan Piala Dunia 2022 di stadion.
Akomodasi di Qatar akan mendapatkan penyesuaian harga agar terjangkau untuk semua kalangan.
"Kami juga berencana menyiapkan bus untuk para suporter dari Stasiun Doha menuju seluruh stadion Piala Dunia 2022," tuturnya.