Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita mengungkapkan alasan pertandingan Liga 1 Indonesia musim 2022-2023 digelar malam hari.
Kepada pewarta di Kantor LIB, Jakarta, Rabu, Akhmad Hadian menyebut hal itu sesuai dengan kesepakatan dengan pemegang hak siar. Laga malam Liga 1 terkini digelar di atas pukul 20.00 WIB, bahkan ada yang dimulai pukul 20.45 WIB.
"Tidak bisa dipungkiri bahwa unsur pemegang hak siar (broadcaster) harus diikuti dalam menyusun jadwal. Menurut mereka, pada jam segitulah penonton sudah santai di rumah sambil menunggu istirahat," kata Akhmad.
Dia menyadari ada beberapa klub yang tidak sepakat dengan banyaknya pertandingan ada malam hari, salah satunya Persib.
Untuk itu, LIB mengakomodasi permintaan tersebut. Namun, tidak semua dapat diwujudkan, apalagi untuk tim seperti Persib atau Persija yang memiliki daya tarik tinggi.
"Kami tidak dapat memungkiri tim-tim tertentu banyak penontonnya. Akan tetapi, ada pula klub yang ingin bermain malam. Jadi kami menggeser-geser jadwalnya agar 18 tim mendapatkan jadwal yang rata," tutur Akhmad.
Mengenai WIB menjadi acuan jadwal, meski ada pertandingan di wilayah waktu Indonesia bagian tengah (WITA), Akhmad menyatakan bahwa pihaknya membutuhkan satu acuan waktu untuk penyusunan jadwal.
"Jadi harus ada satu standar waktu, nanti dikonversi ke waktu lokal," kata dia.
Mengenai kesepakatan jadwal dengan pemegang hak siar, Direktur Operasional LIB Sudjarno mengaku mesti menyesuaikan diri dan menyepakati kesepakatan jalan tengah.
"Ada win win solution kami dengan broadcaster. Tak menutup nanti ada perubahan jadwal, melihat dinamika yang terjadi di lapangan," kata Sudjarno.
Liga 1 Indonesia akan diikuti oleh 18 tim di mana tiga di antaranya yakni Persis, RANS Nusantara FC dan Dewa United berstatus tim promosi.
Tidak seperti musim 2021-2022 yang berformat seri dan berlangsung dalam wilayah klaster, Liga 1 musim ini akan kembali ke sistem sebelum pandemi COVID-19, dengan kandang-tandang, termasuk dapat dihadiri penonton di stadion dengan jumlah sesuai level PPKM di wilayah masing-masing.