Bisnis.com, JAKARTA - Manajer Xavi Hernandez mengaku Barcelona sangat sulit bersaing dengan Manchester City dalam mendapatkan penyerang Borussia Dortmund Erling Haaland karena keadaan keuangan klub saat ini.
Media-media Jerman melaporkan bahwa Haaland akan segera merapat ke Manchester City di bursa musim panas mendatang.
Pemain timnas Norwegia itu diperkirakan akan meninggalkan Bundesliga dan merumput di Liga Premier Inggris musim panas ini, dengan dilaporkan bahwa City dapat merampungkan kesepakatan dengan Dortmundu pekan depan.
Barcelona sempat dikabarkan menjadi pilihan pertama untuk Haaland, tetapi Xavi kini mengakui bahwa situasi ekonomi klubnya membuat mereka tidak bisa bersaing.
"Ini sangat sulit karena situasi ekonomi," kata pelatih asal Spanyol itu pada konferensi pers menjelang pertandingan La Liga melawan Celta Vigo pada Rabu (11/5).
"Aku tidak bisa membohongi Anda, tatapi itulah kenyataannya," tambahnya yang dikutip Goal.
Baca Juga
“Saya tidak akan mengatakan (itu hanya karena uang). Saya tidak akan meremehkan proyek olahraga klub lain. Kami bukan satu-satunya klub dengan proyek bagus. City telah memenangkan banyak gelar dan bersaing di level puncak."
"Namun, bila apa yang Anda katakan terjadi (dan Barca tidak merekrut Haaland), itu karena masalah keuangan."
Haaland diketahui memiliki klausul rilis sebesar 75 juta euro (sekitar Rp1,14 triliun) dan ditambah dengan komisi agen, yang dipegang oleh Mina Raiola sebelum meninggal dunia, serta ayahnya.
Bahkan bila Barcelona bisa mendapatkan Haaland dengan kesepakatan harga yang lebih rendah, tidak mungkin mereka dapat menyanggupi permintaan gajinya yang sangat tinggi.
Meski sudah menyerah mendapatkan Haaland, Xavi menegaskan bahwa Barcelona akan aktif di bursa transfer mendatang agar tetap memiliki tim yang kompetitif di kompetisi domestik dan Eropa.
"Barca harus memperkuat tim setiap musim, tetapi terlebih lagi bila kami kalah. Namun, situasi keuangan yang kami miliki telah memaksa kita untuk menjual pemain agar mendapatkan pemain baru," tambahnya.
"Ini adalah salah satu situasi tersulit dalam sejarah klub, tetapi kami harus memperkuat diri untuk menjadi kompetitif. Kami akan menilai di antara semua orang di klub ini apa yang bisa kami lakukan dan melangkah dari sana."