Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

FIFA dan UEFA Sanksi Rusia, Warganet: Hanya Berlaku untuk Musuh NATO?

FIFA dan UEFA hari ini telah memutuskan bersama-sama bahwa semua tim Rusia termasuk tim nasional atau klub, tidak boleh berpartisipasi dalam kompetisi FIFA dan UEFA sampai waktu yang akan ditentukan kemudian
FIFA
FIFA

Bisnis.com, JAKARTA- Warganet ramai-ramai kritik langkah FIFA dan UEFA yang memutuskan melarang tim nasional Rusia dan semua klub asal negara itu untuk tampil dalam semua kompetisi akibat aksi Rusia menginvasi Ukraina.

Warganet menilai FIFA dan UEFA diskriminatif dan bersikap standar ganda.

Pasalnya, para warganet menyebut beberapa negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Israel atau yang tergabung dalam NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) juga melakukan invasi ke negara lain namun tidak mendapat sanksi seperti Rusia

Misalnya, salah satu akun Twitter @MateoChiarino yang menyebut Inggris yang melakukan terhadap Malvinas.

“Inggris secara ilegal menduduki Islas Malvinas melawan PBB yang mendesak dialog antar bangsa. Apakah mereka juga digantung?? Atau ini hanya berlaku untuk musuh NATO?,” cuitnya pada Selasa (1/3/2022).

“Bagaimana dengan pemboman AS di Somalia dua hari lalu? Apakah mereka akan diskors? Apakah mereka akan menangguhkan Arab Saudi karena membom Yaman? Atau Israel karena membom Gaza atau Suriah? Semua hal ini terjadi sekarang, tetapi sepertinya tidak ada yang terlalu peduli,” tulisnya.

Warganet lain pun @MAYORofSoxk menilai sanksi FIFA dan UEFA tidak tepat, sebab, atlet dan klub Rusia bukanlah milik pemerintah.

"Saya merasa ini keputusan diskriminatif untuk para atlet Rusia, karna ini bukanlah salah mereka dan mayoritas klub Rusia dimiliki secara privat, bukan pemerintah," tulisnya.

"Dan ini keputusan munafik dari FIFA untuk mengakui pemerintahan dan sepak bola tidak independen satu sama lain. Mereka [juga harus] mencabut sanksi Zimbabwe dan Kenya."

“Mengapa fifa tidak melarang AS KETIKA mereka mengebom Irak atau melarang Suriah ketika mereka mengebom Palestina..ini sangat salah,” lanjutnya.

Kemunafikan lain pun juga diungkapkan oleh @DerSchattenwolf. Dia mempertanyakan mengapa kedua organisasi sepak bola dunia memilih diam soal kasus ditangkapnya mantan Wakil Direktur Piala Dunia 2022 Qatar, Abdulah Ibhais.

“Federasi Sepak Bola Dunia itu memilih diam soal ditangkapnya mantan Wakil Direktur Piala Dunia 2022 Qatar, Abdulah Ibhais,” tulisnya.

Ibhais ditangkap pada November 2021 silam, lantaran buntut dari penentangan kepada atasan soal protes pekerja migran Piala Dunia 2022 yang sudah tak menerima gaji berbulan-bulan pada 2019.

Pria kelahiran Yordania membocorkan pesan WhatsApp yang menunjukkan para petinggi panitia Piala Dunia Qatar berupaya menangkal pemogokan kerja yang melibatkan kurang lebih 5.000 pekerja migran.

FIFA dan UEFA akhirnya memutuskan melarang tim nasional Rusia dan semua klub asal negara itu untuk tampil dalam semua kompetisi akibat aksi Rusia menginvasi Ukraina.

FIFA dan UEFA mengeluarkan pengumuman ini melalui website resmi mereka, Senin. "FIFA dan UEFA hari ini telah memutuskan bersama-sama bahwa semua tim Rusia termasuk tim nasional atau klub, tidak boleh berpartisipasi dalam kompetisi FIFA dan UEFA sampai waktu yang akan ditentukan kemudian," demikian pernyataan tersebut.

"Sepak bola bersatu dan memberikan dukungan penuh kepada masyarakat yang terdampak di Ukraina," lanjutan dari pernyataan kedua lembaga sepak bola tersebut. "Presiden FIFA dan UEFA berharap ada perubahan signifikan dan cepat dari situasi yang terjadi di Ukraina sehingga sepak bola dapat berperan lagi menjadi bagian dalam pemersatu di antara masyarakat."

Dengan keputusan ini, timnas Rusia tidak akan tampil untuk pertandingan Piala Dunia, termasuk tentunya laga playoff pada 24 Maret 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Indra Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper