Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Raih 4 Emas di PON Papua, Ini Arti Kemenangan dari Rifda Irfanaluthfi

Rifda Irfanaluthfi memperoleh emas di PON Papua dari senam nomor beregu, serba bisa perorangan putri, meja lompat, dan lantai.
Pesenam Putri DKI Jakarta Rifda Irfanaluthfi saat menerima medali emas dalam perhelatan PON Papua XX./Istimewa
Pesenam Putri DKI Jakarta Rifda Irfanaluthfi saat menerima medali emas dalam perhelatan PON Papua XX./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Pesenam Putri Dki jakarta Rifda Irfanaluthfi berhasil membawa pulang empat medali emas senam artistik PON Papua XX. Raihan emas itu diperoleh lewat penampilannya dari nomor beregu, serba bisa perorangan putri, meja lompat, dan lantai. 

Rifda Irfanaluthfi kembali tampil memukau dan apik dengan total poin 13.033. Dengan gerakan yang berani dan banyak melibatkan gerakan salto atau summer vault.

Sekadar informasi, tidak hanya berprestasi di tingkat nasional, Rifda juga menyumbangkan medali dalam ajang internasional di SEA Games, masing-masing pada edisi 2017, 2018, 2019 dan masih banyak lagi. 

Adapun, Bisnis mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai dara kelahiran 16 Oktober 1999 ini. Rifda mengungkapkan bahwa arti dari empat medali emas tersebut dipersembahkan untuk almarhumah eyangnya yang baru saja meninggal, sebelum dirinya berangkat ke Papua. 

“Kedua untuk keluarga, ketiga untuk Rifda, dan terakhir untuk DKI Jakarta,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (17/10/2021).

Dia melanjutkan, ke depan dirinya memiliki target untuk membawa pulang 2–3 medali emas dalam ajang Sea Games 2022. Adapun, strategi yang dipilihnya adalah meningkatkan tingkat kesulitan gerakan di beberapa alat.

Dia mengungkapkan, untuk mempelajari satu gerakan senam pun bisa membutuhkan waktu sampai 3 bulan. Bahkan, kurun tersebut belum sampai tahap penyempurnaan yang membutuhkan waktu 6–12 bulan. 

Selain itu, dia melanjutkan untuk jadwal latihan kira-kira dalam satu minggu ada 10 sesi latihan di mana setiap sesi membutuhkan waktu 3,5–4 jam untuk kebutuhan latihan.

Oleh sebab itu, dia menilai bagi seseorang yang ingin menjadi atlet senam harus dimulai sejak sedini mungkin.

“Pesannya jika ingin mencoba cabor senam cobalah sedini mungkin, tidak harus memiliki badan yang lentur, tetapi karena mencintai cabang olahraga ini.  Untuk menjadi atlet diusahakan sedini  mungkin untuk latihannya, tetapi jika ingin mempelajari tidak ada waktu tertentu bisa kapan saja,” katanya.

Rifda kembali bercerita bahwa dirinya mulai menekuni cabang olahraga senam sejak berumur 6 tahun. Adapun, melalui arahan orang tua yang memantau perkembangan dan melihat ada potensi besar bagi dirinya di cabang olahraga tersebut membuat dirinya mantap menjadi atlet senam.

“Selain itu, kebetulan [saya] suka olahraga senam disukai olehnya karena merupakan olahraga yang tidak membosankan. Penyebabnya, senam menggabungkan akrobatik, dansa, balet menjadi satu kesatuan sehingga menjadi cabang yang kompleks dan indah untuk dilihat. Bahkan, senam salah satu olahraga ekstrem yang memacu adrenalin dan saya menyukai ini,” ujarnya.

Rifda pun menyebutkan jika dirinya dapat memilih untuk menekuni cabang olahraga lain, maka dia akan memilih Wushu, Panjat Tebing, dan olahraga yang memacu adrenalin lainnya.

Selanjutnya, dia mengamini bahwa salah satu tantangan menjadi atlet adalah menjawab ekspektasi masyarakat untuk membawa pulang kemenangan dan medali dalam setiap pertandingan.

Dia menyampaikan, untuk menyikapi hal tersebut terkadang dirinya memberikan pengertian ke masyarakat bahwa setiap atlet selalu memberikan versi terbaik dalam diri mereka.

“Kami selalu memberikan yang terbaik. Bahkan versi terbaik [dari diri kami] di setiap pertandingan sehingga medali hanya merupakan bonus dari Tuhan atas segala perjuangan yang telah dilalui [atlet],” ujarnya.

Sekadar informasi, dalam perhelatan PON XX tersebut raihan medali senam yang diperoleh oleh DKI Jakarta adalah 4 emas dari nomor beregu, serba bisa perorangan, meja lompat, dan lantai; 2 perak dari nomor serba bisa perorangan dan balok keseimbangan; serta 2 perunggu dari nomor palang bertingkat dan balok keseimbangan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper