Bisnis.com, JAKARTA – Rusia telah mengirim surat pengaduan ke Union of European Football Associations (UEFA) atas apa yang dikatakan Moskwa sebagai seragam "politik" Ukraina di Piala Erioa (Euro) 2020.
Pada Rabu (9/6/2021) Persatuan Sepak Bola Rusia (RFS) berpendapat bahwa langkah Timnas Ukraina itu "bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar" UEFA.
Jersey itu, dengan peta yang menunjukkan Krimea yang dicaplok Rusia tetap sebagai bagian dari Ukraina, sebelumnya memicu kemarahan di Moskwa.
Akan tetapi, UEFA mengatakan kepada BBC bahwa jersey itu "telah disetujui oleh UEFA, sesuai dengan peraturan ketentuan yang berlaku."
Rusia mencaplok semenanjung Krimea dari Ukraina pada 2014, dan menganggapnya sebagai bagian dari wilayahnya, sesuatu yang ditolak secara internasional.
Ketua Asosiasi Sepak Bola Ukraina (UAF) Andriy Pavelko memperlihatkan jersey tersebut dalam video di halaman Facebook-nya pada Minggu (6/6/20210, hanya beberapa hari sebelum Kejuaraan Eropa dimulai.
Bagian depan kemeja kuning dan biru tandang menunjukkan kontur Ukraina dengan warna putih, termasuk Krimea dan wilayah timur Donetsk dan Luhansk, yang sebagian telah direbut oleh separatis pro-Rusia.
Sebuah slogan di bagian belakang bertuliskan "Glory to Ukraine!" dan satu lagi - "Kemuliaan bagi para pahlawan!" - dijahit di bagian dalam kerah kemeja.
Slogan-slogan itu sekarang digunakan sebagai salam resmi militer di Ukraina, dan merupakan seruan para pengunjuk rasa yang mengusir Presiden pro-Moskow Viktor Yanukovych pada 2014.
Asal usul moto ini berakar pada pemberontakan anti-Soviet yang dilakukan Ukraina selama beberapa dekade. "Kami percaya siluet Ukraina akan memberikan kekuatan kepada para pemain karena mereka akan berjuang untuk seluruh Ukraina," kata Pavelko.
Dalam sebuah posting Instagram (dalam bahasa Ukraina), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menulis bahwa "jersey baru tim sepak bola nasional Ukraina sebenarnya tidak seperti yang lain. Ia tahu cara mengejutkan. Ia membawa banyak simbol penting yang menyatukan rakyat Ukraina."
Sementara itu, pelatih kepala Ukraina Andriy Shevchenko mengaku tidak peduli apa reaksi dari Rusia.
Kedutaan Besar AS di Kyiv, ibu kota Ukraina, men-tweet "suka tampilan baru", dengan foto kit baru. Namun, juru bicara kementerian luar negeri Rusia Maria Zakharova mengkritik kit tersebut, dengan mengatakan tim sepak bola telah "menghubungkan wilayah Ukraina ke Krimea Rusia", menciptakan "ilusi yang tidak mungkin".
Dia mengatakan slogan itu nasionalistik dan menggemakan seruan Nazi. Anggota parlemen Rusia Dmitry Svishchev menyebut kaus itu "sangat tidak pantas" dan mendesak UEFA untuk mengambil tindakan.
Euro 2020, yang ditunda setahun karena Covid-19, akan berlangsung dari 11 Juni hingga 11 Juli di 11 kota tuan rumah, termasuk Saint Petersburg Rusia, yang menjadi tuan rumah perempat final.