Bisnis.com, JAKARTA – Oxford United, klub Inggris yang sahamnya dimiliki pebisnis Indonesia Anindya Bakrie bersama Menteri BUMN Erick Thohir, terancam gagal promosi dari League One (divisi 3) ke Championship (divisi 2).
Dalam pertandingan leg pertama semifinal play-off pada Rabu (19/5/2021), tim besutan pelatih Karl Robinson itu menyerah di kandang sendiri, Stadion Kassam di Oxford, dari tamunya Blackpool dengan skor telak 0–3.
Ketiga gol tim tamu, yang ditukangi Neil Critchley, mantan pelatih Liverpool U-18 dan U-23, dilesakkan Oliver Turton pada menit ke-23 serta Ellis Simms, striker pinjaman dari Everton, pada menit ke-26 dan 74.
Dengan kekalahan kandang itu, sulit bagi Oxford United untuk lolos ke final play-off. Tentu bukan hal mudah untuk menang dengan selisih empat gol ketika menjalani pertandingan semifinal leg kedua di Stadion Bloomfield Road, markas Blackpool, pada Sabtu (22/5/2021) mulai pk. 01.45 WIB.
Oxford United berada di peringkat keenam klasemen akhir League One setelah pada Minggu (9/5/2021) malam WIB menghantam peringkat 16 Burton Albion dengan skor telak 4–0.
Dengan hasil itu, Oxford memiliki nilai 74, sama dengan Charlton Athletic yang pada saat bersamaan mengalahkan Hull City—yang sudah pasti promosi ke Championship sebagai juara League One—dengan skor tipis 1–0. Namun, Oxford berhak berada di slot keenam karena unggul selisih gol 21 berbanding 14.
Baca Juga
Dua tim teratas di klasemen akhir League One, Hull City dan Peterborough United, langsung promosi ke Championship, sedangkan tim peringkat ketiga hingga keenam menjalani play-off untuk berebut satu tiket promosi.
Tim peringkat ketiga hingga kelima adalah Blackpool, Sunderland, dan Lincoln City. Di play-off, Oxford bertarung dua leg versus peringkat ketiga Blackpool pada 19 Mei dan 22 Mei dini hari WIB dengan Oxford menjadi tuan rumah terlebih dahulu.
Sementara itu, play-off lainnya digelar pada 20 dan 22 Mei dini hari WIB dengan Lincon City terlebih dahulu menjamu Sunderland. Final digelar pada 30 Mei mulai pk. 21.00 WIB.
Oxford United meraih prestasi tertinggi dalam persepakbolaan Inggris dengan menjuarai Piala Liga (EFL Cup) pada 1986 setelah di final menaklukkan Queens Park Rangers 3–0 di Stadion Wembley di London berkat gol-gol Trevor Hebberd, Raymond Houghton, dan Jeremy Charles.