Bisnis.com, JAKARTA – Paris Saint-Germain untuk pertama kalinya lolos ke final Liga Champions Eropa setelah dalam laga semifinal pada Rabu (19/7/2020) dini hari melumat klub Jerman RB Leipzig dengan skor telak 3–0.
Dengan demikian, laga final Liga Champions musim 2019-2020 ini membuka kemungkinan mempertemukan sesama tim asal Prancis apabila di semifinal lainnya pada Kamis (20/8/2020) dini hari WIB nanti Lyon mampu menundukkan wakil Jerman lainnya, Bayern Munchen.
Dengan sendirinya, sebaliknya, kemenangan PSG ini memusnahkan kemungkinan pertemuan dua wakil Jerman di pertandingan final yang dijadwalkan berlangsung pada Senin (24/8/2020) dini hari WIB di Stadion Da Luz di Lisbon, Portugal.
Kemenangan skuad asuhan pelatih asal Jerman Thomas Tuchel ini menandai untuk pertama kalinya klub ibu kota Paris tersebut berhasil; mencapai final Liga Champions sepanjang sejarah.
Dalam pertandingan di Stadion Da Luz pada Rabu dini hari WIB, Angel di Maria menjadi sosok penting dalam dua gol pertama PSG.
Tendangan bebas pemain Timnas Argentina itu disundul pemain asal Brasil Marquinhos (13') untuk menjadi gol pertama, sebelum Di Maria (42') sendiri mencatatkan namanya di papan skor. Gol Juan Bernat (56') memperbesar keunggulan PSG pada babak kedua.
Kedua tim tampil menyerang sejak awal laga. PSG lebih banyak menciptakan peluang berbahaya seperti saat sepakan Neymar mengenai tiang kiri gawang pada menit ke-6, serta ketika sapuan kiper Leipzig Peter Gulacsi mengenai sang bintang Brasil semenit kemudian. Bola masuk, tetapi wasit Bjorn Kuipers (Belanda) tidak mengesahkannya karena menganggap bola terlebih dahulu mengenai tangan Neymar.
Gawang Leipzig kemasukan dari situasi bola mati pada menit ke-13. Tendangan bebas Di Maria disundul Marquinhos yang tidak terkawal untuk masuk gawang, dengan kiper Gulacsi tidak sempat bergerak sama sekali.
Leipzig berusaha membalas dengan peluang terbaik mereka pada babak pertama. Melalui serangan cepat, Konrad Lainer menggebrak ke kotak penalti PSG, dia lalu mengirim umpan pendek yang disambut sepakan melebar Yussuf Poulsen.
Neymar kembali memiliki peluang untuk mencetak gol, dan lagi-lagi tiang kiri gawang menjadi penghalang. Kali ini tendangan bebas melengkung jarak jauhnya yang membentur tiang gawang.
Menjelang turun minum PSG menggandakan keunggulan dengan memanfaatkan sepakan kurang sempurna kiper Gulacsi. Bola jatuh dikuasai oleh Leandro Paredes, diteruskan ke Neymar, yang kemudian menjadi pemberi assist untuk dikonversi menjadi gol oleh Di Maria.
Sebagaimana pada babak pertama, Leipzig pun kembali kesulitan menciptakan peluang berbahaya ke gawang PSG. Emil Forsberg mencoba peruntungannya dengan melepaskan sepakan spekulasi yang melambung di atas gawang Sergio Rico.
Tidak lama kemudian, justru PSG yang membukukan gol ketiga. Nordi Mukiele terjatuh saat berusaha membuang bola di area pertahanan Leipzig, bola kemudian dikuasai Di Maria yang meneruskannya dengan umpan silang untuk disambar sundulan Juan Bernat.
Unggul tiga gol membuat PSG bermain lebih rileks. Mbappe memiliki peluang bagus saat sundulannya melebar, sedangkan peluang berikutnya dari penyerang Prancis itu adalah saat tendangannya dapat ditahan kiper Gulacsi.
Leipzig berupaya keras mengecilkan ketertinggalan. Namun akibat rapatnya pertahanan PSG, mereka kesulitan mengirimkan umpan matang ke kotak penalti dan lebih banyak melepaskan sepakan jarak jauh. Satu peluang bagus sebelum laga usai dimiliki Angelino, yang tembakannya dapat ditepis kiper Sergio Rico.