Bisnis.com, JAKARTA – Dominic Thiem (Austria) menjadi petens pertama yang mnemastikan tiket semifinal setelah memetik kemenangan kedua di Grup Bjorn Borg turnamen tenis ATP World Tour Finals.
Tidak tanggung-tanggung, Thiem, peringkat kelima dunia, mencatat dua kemenangannya atas petenis-petenis “raksasa”. Setelah di laga pembuka 2 hari lalu menekuk Roger Federer (Swiss) yang peringkat ketiga dunia, di pertandingan kedua dia mengatasi peringkat kedua dunia Novak Djokovic (Serbia).
Bukan hanya itu, Federer dan Djokovic adalah dua dari tiga petenis terbanyak meraih gelar juara ATP Finals sepanjang sejareah sejak digelar pertama kali 49 tahun lalu. Federer juara enam kali, sedangkan Djokovic lima kali, sama dengan Pete Sampras (Amerika Serikat).
Federer juga menjadi runner-up sebanyak empat kali, sedangkan Djokovic dua kali lolos ke final tetapi akhirnya kalah di laga puncak.
Dalam pertandingan pada Rabu (13/11/2019) pagi WIB di The O2 Arena di London, Inggris, Thiem sempat kehilangan set pertama, tetapi kemudian bangkit dan merebut kemenangan dengan angka yang sangat ketat yakni 6-7(5) 6-3 7-6(5).
ATP World Tour Finals melibatkan delapan petenis putra dengan prestasi terbaik sepanjang tahun ini. Alexander Zverez (Jerman) adalah juara bertahan. Di final tahun lalu di venue yang sama, dia mengatasi Djokovic 6-4 6-3.
Terdapat tiga petenis debutan di nomor single dalam turnamen tahun ini yakni Daniil Medvedev (Rusia), Stefanos Tsitsipas (Yunani), dan Matteo Berrettini (Italia).
Delapan petenis di nomor single dibagi menjadi dua grup yakni Grup Andre Agassi dan Grup Bjorn Borg. Di Grup Andre Agassi tergabung Zverev, Rafael Nadal (Spanyol), Stefanos Tsitsipas (Yunani), dan Daniil Medvedev (Rusia).
Sementara itu, di Grup Bjorn Borg tergabung Djokovic, Thiem, Federer, dan Matteo Berrettini (Italia), yang sudah pasti tersingkir lantaran selalu kalah di dua laga awal dari Djokovic dan Federer.
Dua petenis teratas di klasemen akhir setiap grup setelah masing-masing menjalani tiga pertandingan akan lolos ke semfinal. Di fase empat besar ini diterapkan sistem silang, juara setiap grup akan bertemu runner-up grup lainnya.