Bisnis.com, JAKARTA - Atlet Indonesia berjaya menyumbangkan 7 medali emas, 12 perak, dan 3 perunggu pada kejuaraan 2019 Asian Youth and Junior Weightlifting Championships di Pyongyang, Republik Rakyat Demokratik Korea atau Korea Utara.
Kejuaraan ini merupakan bagian dari kualifikasi Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang, yang diikuti oleh 16 negara, termasuk Chinese Taipei.
Duta Besar RI untuk Korea Utara Berlian Napitupulu mengatakan, tidak hanya sumbangkan medali, tiga atlet Indonesia juga memecahkan sejumlah rekor angkat besi Asia dan dunia untuk kategori youth dan junior.
Muhammad Faathir, atlet 16 tahun asal Samarinda, Kalimantan Timur, memperoleh 3 medali emas untuk kelas 61 kg kategori youth dengan angkatan snatch 119 kg, clean and jerk 153 kg, dan total angkatan 272 kg.
"Dengan capaian tersebut, Muhammad Faathir berhasil memecahkan tiga rekor Asia untuk snatch, clean and jerk, dan total angkatan, serta dua rekor dunia untuk clean and jerk dan total angkatan,” ujar Berlian melalui siaran pers, Sabtu (26/10/2019).
Dia pun menyampaikan atlet putri Indonesia, Windy Cantika Aisah, atlet usia 17 tahun asal Bandung, Jawa Barat, juga sukses memecahkan tiga rekor dunia dan tiga rekor Asia untuk kelas 49 kg kategori youth. Tiga rekor dunia diperoleh untuk angkatan snatch 84 kg, clean and jerk 102 kg, dan total angkatan 186 kg. Dengan pemecahan rekor tersebut, Windy dikalungi satu medali emas dan dua medali perak.
Sementara atlet putra Indonesia kelas 73 kg kategori junior, Rahmat Erwin Abdullah, 19 tahun asal Makassar, Sulawesi Selatan, sukses menyumbangkan tiga medali emas untuk angkatan snatch 147 kg, clean and jerk 179 kg, dan total angkatan 326 kg. Hasil tersebut membawa Rahmat sebagai pemecah tiga rekor Asia.
"Capaian lifter kita memang luar biasa dan sangat membanggakan. Saya sangat bangga dan terharu menyaksikan lagu Indonesia Raya berkumandang dan bendera Merah Putih berkibar di Korea Utara. Saya sampai dua kali diberikan kesempatan naik ke panggung untuk mengalungkan medali kepada lifter kita dan pemenang dari negara lain," kata Berlian.
Indonesia mengikutsertakan enam atlet putra dan lima atlet putri untuk bertanding di berbagai kelas, mulai dari 49 kg hingga 73 kg. Di samping perolehan emas dan pemecahan rekor Dunia dan Asia, atlet putra dan putri Indonesia lainnya juga menyumbangkan medali perak dan perunggu.
Perolehan medali tersebut dari Muhammad Halim Setiawan dengan dua perak, Rizky Juniansyah dengan tiga perak, Mohammad Yasin dengan satu perak dan satu perunggu, Juliana Klarisa dengan tiga perak, dan Putri Aulia Andriani dengan satu perak dan dua perunggu.
"Capaian luar biasa ini membuat kita optimistis dengan masa depan cabang olah raga angkat besi Indonesia. Dari delapan kelas pertandingan, Indonesia naik podium di enam kelas pertandingan. Dengan prestasi mengagumkan dan program pembinaan oleh PABBSI, saya yakin akan lahir penerus Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni lainnya bagi Indonesia," kata Berlian.