Bisnis.com, JAKARTA – AS Roma memutuskan mengundurkan diri dari turnamen pramusim International Champions Cup (ICC) tahun ini karena "keterlibatan tak terduga" mereka dalam putaran awal kualifikasi Liga Eropa, kata klub Serie A Italia itu pada Kamis (13/6/2019).
Finis di slot keenam klasemen Serie A musim 2018 - 2019 membuat tim ibu kota Italia itu kehilangan kesempatan bertarung di Liga Champions musim 2019 - 2020 dan sekarang harus ambil bagian dalam putaran kedua kualifikasi Liga Europa, yang dimulai pada 25 Juli yang bersamaan dengan ICC.
Liga Europa merupakan kompetisi antarklub di bawah naungan Union of European Football Associations (UEFA) level kedua setelah Liga Champions.
Sedianya Roma akan menjalani tiga pertandingan ICC di Amerika Serikat, melawan Guadalajara (Meksiko), Arsenal (Inggris), dan Benfica (Portugal). Roma mengatakan Fiorentina, klub Serie A lainnya, akan menggantikan mereka bertarung di ICC.
"Kami melihat setiap opsi yang tersedia untuk menghindari penarikan [dari ICC], tetapi pada akhirnya keputusan harus dibuat sehubungan dengan komitmen musim depan [di kualifikasi Liga Europa]," kata Chief Executive AS Roma Guido Fienga.
ICC, turnamen persahabatan yang diorganisir oleh Relevent Sports, perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat, mengundang 12 klub dari berbagai negara untuk mengikuti ICC yang digelar di AS, Singapura, China, Inggris, Wales, dan Swedia.
Gazzetta dello Sport mengatakan penarikan diri Roma memicu kerugian sekitar US$2 juta.
Pelatih AS Roma Paulo Fonseca yang baru ditunjuk pada Rabu (12/6/2019) mengemukakan tim asuhannya memulai musim 2019-2020 dengan sulit.
"Kami mungkin hanya memiliki 4 pekan pramusim sebelum pertandingan pertama. Jadi, saya pikir kami harus menyesuaikan ide-ide kami dengan sangat, sangat cepat," kata pelatih asal Portugal, yang sebelumnya menukangi klub Ukraina Shakhtar Donetsk.
"Saya yakin kami akan membangun tim yang bisa dibanggakan oleh para pendukung," tambahnya. "Tim yang berani, tim yang ambisius dan jika kamu memiliki materi ini, kamu akan memiliki peluang yang lebih baik untuk menang."
"Saya percaya bahwa banyak pemain memiliki kualitas untuk memainkan permainan berani, ambisius, menyerang yang ingin saya terapkan. Gaya di mana kami mendominasi lawan."
Fonseca mengatakan dia telah memenuhi mimpi dengan melatih Roma. "Saya sangat ambisius dan itu salah satu tujuan utama dalam karier saya untuk akhirnya melatih salah satu tim terbesar di Eropa," kata lelaki berusia 46 tahun itu.