Bisnis.com, JAKARTA – Pembalap sepeda dari disiplin BMX dan trek berpeluang besar lolos ke Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang, mengingat atlet yang ada saat ini dinilai cukup mumpuni dalam mengejar tiket turnamen multievent 4 tahunan itu.
"BMX satu orang, trek dua orang dan mungkin dari road. Itu peluang yang ada. Kita harus maksimalkan karena waktunya sudah tidak lama lagi," kata Ketua Umum Ikatan Sepeda Sport Indonesia (PB ISSI) Raja Sapta Oktohari.
Harapan orang nomor satu di PB ISSI ini bukan tanpa alasan. Untuk BMX, Indonesia sudah pernah meloloskan atlet ke Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro lewat Toni Syarifudin. Sedangkan saat ini ada beberapa nama di antaranya I Gusti Bagus Saputra.
Dari trek, sektor putri dinilai lebih berpeluang. Harapannya pada dua atlet yang lolos dan satu diantaranya Crismonita Dwi Putri. Atlet muda kelahiran Lamongan ini saat ini sudah mampu bersaing dengan pebalap kelas dunia.
"Makanya kami sangat serius mengejar poin untuk mendapatkan tiket ke Olimpiade. Bagaimana caranya? Ya banyak mengikuti kejuaraan yang masuk kalender UCI," kata pria yang akrab dipanggil Okto itu.
Dengan fokus ke Olimpiade Tokyo, PB ISSI juga berencana mengirimkan pebalap lapis kedua ke Sea Games 2019 di Manila, Filipina, 30 November-11 Desember. Untuk pembalap elite difokuskan turun pada kejuaraan yang ada poin Olimpiadenya.
"Sea Games kami jadikan sasaran antara. Yang jelas kami akan mengirimkan atlet yang waktunya tidak bertabrakkan dengan upaya mengejar poin Olimpiade. Bisa saja atlet elite diturunkan," kata Okto.
Meski akan mengirimkan atlet lapis kedua, PB ISSI tetap menargetkan minimal mendapatkan satu emas pada kejuaraan dua tahunan itu. Bisa dari trek, BMX, road race, XC atau DH.
Pada Sea Games 2017 Malaysia, kontingen balap sepeda Indonesia sukses memboyong dua emas, dua perak, dan dua perunggu. Emas direbut dari nomor BMX putra lewat I Gusti Bagus Saputra dan BMX putri Elga Kharisma Novanda yang saat ini juga fokus pada disiplin trek.