Bisnis.com, BANDUNG - Duel klasik akan tersaji antara Persib Bandung kontra PSMS Medan dalam lanjutan Piala Presiden Grup A di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu (21/1) malam.
Rivalitas dan persaingan kedua tim yang sudah mengakar sejak era Kompetisi Perserikatan ini sempat bertarung sengit di tiga laga puncak, Kejuaraan Nasional PSSI 1967, Kompetisi Divisi Utama Perserikatan 1983 dan 1985. Seluruh pertandingan final itu dimainkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta.
Pada tahun 1967, Persib menyerah 0-2 sehingga PSMS untuk kali pertama menjuarai kompetisi nasional. Berselang 16 tahun, PSMS kembali mengalahkan Persib 3-2 lewat drama adu penalti di final Kompetisi Divisi Utama Perserikatan 1983.
Final ulangan kembali tersaji di Kompetisi Divisi Utama Perserikatan 1985. Kembali lewat adu penalti, Persib mengalami mimpi buruk kedua setelah kalah 3-4 dari PSMS.
Sebelum PSMS terdegradasi, kedua tim terakhir kali bertemu di Liga Super Indonesia 2011/2012. Pada pertemuan pertama di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, 9 Janurari 2012, Maung Bandung menang 3-1.
Gol disumbangkan Aliyudin, Abanda Herman dan Sakyi Moses. Sedangkan gol balasan PSMS dicetak Osas Mervelous Ikpefua.
Sedangkan di pertemuan kedua di Stadion Teladan Medan, 17 Juni 2012, giliran PSMS menang 3-2. Gol Persib disumbangkan Marcio Souza Da Silva dan Maman Abdurahman dibalas dua gol Denny Rumba dan satudari Osas Marvelous Ikpefua.
Pelatih Persib Roberto Carlos Mario Gomez mengatakan, laga kedua Piala Presiden kontra PSMS teramat penting buat timnya. Namun, yang paling penting baginya adalah menuai tiga poin.
"Banyak orang bilang, pertandingan besok adalah laga besar. Sebuah derby dan juga partai klasik. Tapi buat kami, ini hanya sebuah pertandingan penting. Yang penting lagi meraih tiga poin," kata pelatih asal Argentina, Sabtu (20/1).
Gomez mengaku sudah mengetahui kekuatan tim berjuluk Ayam Kinantan. Menurutnya, PSMS memiliki daya juang tinggi, ditunjang dengan darah-darah segar pemain muda.
"Saya tahu lawan yang akan kita hadapi adalah tim yang selalu bekerja keras dan punya banyak tenaga untuk berlari di sepanjang pertandingan," ujarnya.
Kendati demikian, Gomez tetap percaya diri meski ada beberapa catatan yang harus ditingkatkan anak asuhnya. "Tapi, yang perlu diperhatikan adalah tim kami sendiri. Kami perlu beberapa hal lagi yang perlu ditingkatkan di pertandingan ke depan," katanya.
"Kita sudah meraih tiga poin di laga pertama. Kita tetap mengincar kemenangan di pertandingan besok dan laga selanjutnya. Kemenangan itu yang paling penting buat kami," tambahnya.
Dari kubu PSMS, pelatih kiper Sahari Gultom mengatakan, atmosfer pertandingan di Stadion GBLA menjadi ujian mental paling pas bagi para pemainnya.
"Ini kesempatan kita, terutama bagi anak-anak untuk menghadapi atmosfer tuan rumah," katanya.
Setelah menekuk PSM Makassar pada laga perdana, dia meyakini pertandingan melawan Persib merupakan ujian sesungguhnya. "Kita tahu, ini big match atau el clasico. Untuk itu, kita akan membuktikan kualitas PSMS di pertandingan yang besar ini," ujarnya.