Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jadwal Sea Games 2017: Malaysia vs Indonesia, Hati-Hati Provokasi Malaysia

Tim nasional Indonesia, yang dibesut pelatih asal Spanyol, Luis Milla, wajib mewaspadai provokasi pemain dan pendukung Timnas Malaysia di semifinal SEA Games XXIX/2017, Sabtu (26/8/2017) di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, pukul 19.45 WIB, yang akan disiarkan oleh SCTV/Indosiar/TVRI.
Penyerang Timnas U-22 Marinus Mariyanto Wanewar (kanan) memeluk rekannya Osvaldo Ardiles Haay setelah Indonesia mendapatkan tendangan penalti ke gawang Thailand dalam pertandingan Sea Games di Malaysia pada Selasa (15/8/2017). Pertandingan berakhir seri 1-1./Antara-Sigid Kurniawan
Penyerang Timnas U-22 Marinus Mariyanto Wanewar (kanan) memeluk rekannya Osvaldo Ardiles Haay setelah Indonesia mendapatkan tendangan penalti ke gawang Thailand dalam pertandingan Sea Games di Malaysia pada Selasa (15/8/2017). Pertandingan berakhir seri 1-1./Antara-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - Tim nasional Indonesia, yang dibesut pelatih asal Spanyol, Luis Milla, wajib mewaspadai provokasi pemain dan pendukung Timnas Malaysia di semifinal SEA Games XXIX/2017, Sabtu (26/8/2017) di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, pukul 19.45 WIB, yang akan disiarkan oleh SCTV/Indosiar/TVRI.

Provokasi kepada Timnas Indonesia itu dilakukan untuk memancing emosi pemain Indonesia --yang memang mudah terpancing-- agar konsentrasi dan cara bermain Evan Dimas dan kawan-kawan rusak. Lebih dari itu, cara itu, berpotensi mengurangi kekuatan Indonesia karena kena kartu merah dari wasit akibat perbuatan yang emosional. Entah akumulasi dua kartu kuning atau kartu merah langsung.

Pasalnya, ofisial dan pemain Malaysia, mengetahui sisi itu. Setidaknya, selama penyisihan, Garuda Muda sudah mengoleksi 11 kartu kuning dan satu kartu merah. Pemain Indonesia mudah emosi dengan melakukan pelanggaran atau menyakiti lawan dengan sikut seperti yang dilakukan Hanif.

Pertandingan melawan Kamboja, paling serius. Pemain kita pun ikut mengurusi pemain lawan yang sedang mendapat perawatan di lapangan karena cedera dengan memaksa agar digotong keluar lapangan dan  memprotes wasit, yang berujung kartu.

Luis Milla pun sudah menyadari itu. Untuk itu, dia berharap agar para pemainnya bisa lebih mengontrol emosi agar kejadian serupa tak terjadi lagi di laga-laga berikutnya. "Ke depan, pemain-pemain muda harus lebih bisa kontrol emosi. Kompetisi ini kita perlu semua pemain," ujarnya usai Hanif diganjar kartu merah.

Pemain yang berpotensi terprovokasi adalah Hansamu Yama, Marinus, Hanif, Hargianto dan Rezaldi.

Ini Kartu Kuning Pemain Indonesia

1. Indonesia vs Thailand (1-1):  Hargianto  mendapat kartu kuning.

2. Indonesia vs Filipina (3-0):  Tiga kartu kuning. Evan Dimas,  Hansamu Yama bertikai dengan pemain Filipina Roberto Corsame dan  Rezaldi Hehanusa.

3. Timor Leste vs Indonesia (0-1): Dua kartu kuning didapat Marinus Wanewar dan Evan Dimas sehingga Evan Dimas pun  absen saat melawan Vietnam.

4. Vietnam vs Indonesia (0-0):  Hanif Sjahbandi kartu merah (dua kartu kuning) karena menyikut.

5. Indonesia vs Kamboja (2-0):  Berakhir ricuh. Marinus  diduga  memegang alat vital ke arah para pemain lawan.  Sebelumnya, Hansamu Yama, Muhammad Hargianto dan Marinus Wanewar diganjar kartu kuning.

Para pemain Indonesia harus  tampil tanpa perlu marah-marah dan sebaiknya mengurangi pelanggaran. Kita justru membiarkan Malaysia memprovokasi, dan justru memnacing mereka tampil  emosi  akibat provokasinya bak gayung tak bersambut.

Aksi agar tidak mudah emosi, digaungkan netizen lewat media sosial.  Di twitter, Budi Susatyo (@papa_arlow mengungkapkan pertanyaannya:  Tiga pertandingan terakhir kita selalu ribut di akhir laga. Ada apa sebenarnya?

Begitu juga dora_helmi @the_Gareget_get: Emosi  belum tertahankan.. kebanyakan kartu karena protes bukan pelanggaran..Ayoo Timnas Indonesia, jangan dipertahankan hal sperti ini.

Disusul Sunar Oktavian @sunar_ok:  Seharusnya Luis Milla tahu, mental pemain Ina [Indonesia] masih buruk. mudah terpancing emosi, wajib pembenahan. 

Lalu Kevin Immanuel @kevinimm18:  PERCUMA gaungkan emas dari awal berangkat ke Malay,  nanti Malay pake strategi provokasi dan menyulut emosi kayak Final AFF '10 Leg 1

Pada leg pertama  final  AFF Cup 2010,  provokasi dilakukan saat Malaysia melawan  Indonesia. Stadion Bukit Jalil diwarnai sinar laser yang diarahkan, terutama, kepada penjaga gawang Indonesia, Markus Haris Maulana, dan beberapa pemain Indonesia lainnya, termasuk kapten Firman Utina.

Pengarahan sinar laser  terjadi pada saat memperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya  pada prosesi pembukaan pertandingan. Pada menit ke-8,  Markus Haris Maulana   protes kepada wasit, Masaaki Toma (Jepang). Dia  mendapat gangguan sinar laser saat bersiap menghadapi Malaysia yang mendapat tendangan sudut. Sinar laser juga diarahkan kepada kapten Indonesia, Firman Utina ketika akan melakukan tendangan sudut.

Pada menit ke-54, pertandingan  dihentikan karena sinar laser semakin sering ditujukan kepada pemain Indonesia. Pelatih Indonesia, Alfred Riedl  menginstruksikan pemainnya  keluar dari lapangan pertandingan. Wasit  juga menginstruksikan agar seluruh pemain keluar dari lapangan untuk sementara waktu.

Negosiasi antara pihak Malaysia, Indonesia dan panitia pelaksana pertandingan (LOC). Pertandingan kembali dilanjutkan. Namun, pemain Indonesia yang sudah  emosi, tampil 'tidak normal' dan fokus mulai terganggu. Pada pertandingan tersebut, Malaysia menang dengan skor 3–0.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper