Bisnis.com, JAKARTA - Timnas Indonesia U-22 akan meneruskan perjuangan di cabang sepak bola Sea Games 2017 di Malaysia dengan menghadapi tim kuat Vietnam pada Selasa (22/8/2017) mulai pk. 19:45 WIB.
Laga ini dipastikan tak bakal berjalan mudah, bahkan boleh jadi lebih sengit ketimbang ketika skuat muda Garuda mengimbangi tim tangguh lainnya Thailand dengan skor 1-1 pada laga pembuka Grup B.
Vietnam telah membuktikan kekuatan mereka dengan menghantam Timor Leste 4-0, Kamboja 4-1, dan terakhir Filipina 4-0. Sebagai bandingan, Indonesia hanya bhisa menang 1-0 atas Timor Leste dan 3-0 atas Filipina.
Laga kontra Vietnam bisa disebut hidup mati. Masalah menghampiri skuat Luis Milla lantaran harus berhadapan dengan Vietnam tanpa pengatur permainan Evan Dimas Darmono yang terkena kartu kuning kedua dalam turnamen ini ketika menaklukkan Timor Leste.
Yang sungguh patut disayangkan, kedua kartu kuning Evan Dimas itu didapatkan justru saat dia menjadi korban kekerasan lawan, bukan akibat dia menyerang lawan.
Kartu kuning pertama diperolehnya pada saat Indonesia menang 3-0 atas Filipina. Dia dianggap diving di kotak penalti lawan, padahal dari tayang ulang televisi dia benar-benar terkena kaki lawan.
Baca Juga
Kartu kuning kedua pun didapatkannya ketika para pemain Timor Leste menyerangnya akibat dia dianggap bereaksi berlebihan saat dikasari pemain lawan yang frustrasi lantaran terus ditekan para pemain Indonesia.
Kemenangan atas Vietnam adalah jalan terbaik demi mengamankan selembar tiket ke semifinal
Lebih disayangkan lagi karena kartu kuning kontra Timor Leste didapatkan saat pertandingan telah memasuki injury time babak kedua.
Meski tanpa Evan Dimas, Hansamu Yama Pranata dan kawan-kawan tak boleh berkecil hati. Bagaimana pun, kualitas tim ini secara keseluruhan semakin hari semakin padu dan terus membaik.
Dalam laga lawan Timor Leste pun, sebenarnya sebagian peran Evan Dimas telah dimainkan oleh Septian David Maulana dengan baik. Bahkan dari umpan terukur Septian pula gol satu-satunya Indonesia dapat dihasilkan melalui sundulan kepala Marinus Wanewar.
Saat ini posisi Indonesia menduduki posisi kedua dan ketiga bersama Thailand dengan nilai sama-sama 7 dan selisih gol persis serupa pula yakni 5-1.
Dengan Vietnam di pucuk klasemen Grup B mendulang nilai sempurna 9, tak ada jalan bagi skuat Merah Putih untuk mendulang kemenangan atas Vietnam sebagai pilihan terbaik demi mengamankan selembar tiket ke semifinal.
Ada tiga skenario untuk Indonesia lolos ke semifinal. Skenario terbaik tentu saja dengan memenangi pertandingan kontra Vietnam pada Selasa dan Kamboja di laga terakhir pada Kamis (24/8/2017).
Dengan demikian, Indonesia berpeluang besar tampil sebagai juara grup, minimal runner up jika Thailand juga menang atas Vietnam dengan selisih gol yang banyak.
Skenario kedua, kalau pun hanya seri kontra Vietnam, Indonesia boleh berharap dalam matchday terakhir Vietnam dan Thailand imbang, sementara Indonesia menang telak atas Kamboja. Dengan demikian peluang juara Grup B cukup terbuka.
Jika Indonesia seri versus Vietnam dan dalam laga matchday terakhir salah satu dari Vietnam versus Thailand berakhir dengan kemenangan salah satu tim, maka Indonesia akan keluar sebagai runner up dengan catatan menang atas Kamboja di laga terakhir.
Skenario ketiga kelolosan Indonesia ke semifinal ialah bila kalah dari Vietnam, maka di matchday terakhir kita harus menang setelak mungkin melawan Kamboja sambil berharap pada saat bersamaan Vietnam juga bisa memetik angka penuh atas Thailand.
Dengan kondisi seperti itu, Indonesia dan Thailand akan beradu selisih gol untuk menduduki posisi runner up Grup B yang di semifinal akan bertemu juara Grup A yang masih diperebutkan antara Malaysia dan Myanmar.
