Bisnis.com, JAKARTA - Rachid Aliou mencetak gol penentu kemenangan spektakuler untuk Maroko untuk menang 1-0 atas Pantai Gading, dan melaju ke perempat final Piala Afrika dengan menyingkirkan sang juara bertahan pada Rabi dini hari WIB (25/1/2017).
Dalam pertandingan di Oyem, Gabon, pemain kelahiran Prancis Alioui mencetak gol dari jarak 35 meter untuk membawa skuat asuhan Herve Renard melaju ke fase sistem gugur dan mengakhiri harapan Pantai Gading memenangi gelar benua, seperti mereka raih 2 tahun lalu di Guinea Khatulistiwa.
Maroko finis sebagai runner up di Grup C dengan 6 angka, satu angka di belakang juara grup Republik Demokratik Kongo (Zaire). Pantai Gading, yang hanya mengoleksi dua gol dan 2 angka dari tiga pertandingan yang mereka mainkan di Gabon, hanya menduduki peringkat ketiga.
Pantai Gading bergabung dengan dua tim papan atas lainnya yang menjadi korban di putaran pertama, yakni Aljazair dan tuan rumah Gabon.
RD Kongo tampil sebagai juara Grup C setelah menang 3-1 atas Togo di Port Gentil. Ketiga gol RD Kongo, yang saat masih bernama Zaire menjuarai Piala Afrika edisi 1968 dan 1974—mereka juga mewakili Afrika ke Piala Dunia 1974 di Jerman Barat—dicetak Junior Kabananga (29’), Ndombe Mubele (54’), dan Paul Jose M’Poku (80’). Satu gol Togo dihasilkan Kodjo Laba (69’).
Pantai Gading juara Piala Afrika 2015 setelah menundukkan Ghana dalam pertandingan final di Bata, Guinea Khatulistiwa, melalui adu penalti 9-8 setelah permainan selama 120 menit skor imbang tanpa gol.
Sebanyak 16 tim bertarung meraih kehormatan tertinggi pentas sepak bola di Benua Hitam edisi tahun ini. Ke-16 tim itu dibagi menjadi empat grup.
Grup A diisi tuan rumah Gabon, Burkina Faso, Kamerun, dan Guinea Bissau. Grup B Aljazair, Tunisia, Senegal, Zimbabwe. Grup C juara bertahan Pantai Gading, Republik Demokratik Kongo (dahulu Zaire), Maroko, Togo. Grup D Ghana, Mali, Mesir, Uganda.
Juara turnamen kali ini akan mewakili Afrika ke Piala Konfederasi 2017 di Rusia yang diselenggarakan Federation Internationale de Football Association (FIFA).
Turnamen edisi tahun ini merupakan perhelatan ke-30. Mesir merupakan negara pengoleksi gelar juara terbanyak sejak turnamen antarnegara Afrika ini dimulai pada 1957 yakni tujuh kali yakni pada edisi 1957, 1959, 1986, 1998, 2006, 2008, dan 2010.