Bisnis.com, JAKARTA - Pelatih Timnas Skotlandia Gordon Strachan tetap membela para pemainnya dari meningkatnya tekanan meski dia sendiri dalam ancaman meninggalkan pos prestisiusnya setelah anak asuhnya kalah 0-3 dari Slovakia dalam matchday ketiga Pra-Piala Dunia 2018 Rusia zona Eropa.
Pelatih berusia 59 tahun itu berada dalam kontrak berdurasi 2 tahun yang diperpanjang Oktober tahun lalu. Dia kini menghadapi ancaman berkelanjutan prestasi jeblok Skotlandia gagal lolos ke turnamen besar sejak menukanginya pada 2013.
"Setiap kali saya berkumpul dengan pemain yang mereka menyegarkan saya. Kami telah memberi upaya terbaik kami," kata Strachan kepada wartawan setelah pertandingan yang hasilnya menekan posisinya sendiri.
"Sekarang bagaimana kita menjaga para pemain. Bagaimana kita berbicara kepada mereka di bus ketika pulang? Saya tidak bisa mendesak mereka untuk berbuat lebih lagi, saya senang dengan respons setiap kali kami berkumpul," ungkap mantan gelandang Timnas Skotlandia dengan 50 caps dan lima gol itu.
“Kami akan mencari peluang lainnya untuk mendapatkan poin penuh. Lihatlak klasemen sementara, kami hanya satu angka di belakang slot play off. Ini grup yang gila,” lanjutnya.
Skotlandia saat ini menempati peringkat keempat dalam Grup F Pra-Piala Dunia 2018 Rusia dengan koleksi nilai 4 dengan setiap tim telah memainkan tiga pertandingan.
Posisi klasemen sementara grup ini, Inggris teratas dengan nilai 7, diikuti Lithuania 5, Slovenia juga 5, Skotlandia 4, Slovakia 3, sedangkan Maltan berada di dasar klasemen tanpa nilai karena selalu kalah dalam tiga laga awal.
Skotlandia akan meneruskan perjuangan di Pra-Piala Dunia 2018 dengan bertandang ke Stadion Wembley di London untuk bertemu tuan rumah sesama tim Britania Raya, Inggris, pada 11 November 2016.