Bisnis.com, JAYAPURA - Pelatih Jafri Sastra menyatakan syukur, karena doa permohonannya dikabulkan Tuhan untuk melatih Persipura Jayapura yang dihuni pemain-pemain bertalenta.
"Tuhan mendengar doa saya dan saya bisa sampai di sini melatih Persipura. Mimpi tercapai, ini adalah pekerjaan dan tantangan luar biasa bagaimana nanti meramu dan melatih tim ini agar bisa meraih hasil maksimal," katanya di Kota Jayapura, Papua, Kamis (7/4/2016).
Mengenai kesannya terhadap tim Mutiara Hitam, julukan Persipura Jayapura yang dihuni pemain-pemain bertalenta, mantan pelatih Mitra Kukar itu mensyukuri bisa bersama tim yang diimpikannya.
"Yang pasti saya mensyukuri, sebagai muslim syukur Alhamdullilah tanpa yang Maha Kuasa saya tidak mungkin di sini," katanya.
Niat untuk melatih tim yang bermarkas di Stadion Mandala, Kota Jayapura, Papua itu, kata pria kelahiran Payakumbuh, Sumatera Barat 50 tahun silam itu mengaku telah ada sejak kecil.
"Saya punya mimpi ketika masih menjadi pemain, saya pengagum talenta-talenta Papua, sejak saya SD. Saya sudah lihat Johanes Auri main, Mettu Duaramury sampai Rully Nere. Saya salah satu pelatih yang sempat berpikir ingin melatih di sini," katanya.
Kerja Keras
Keinginan melatih tim asal Papua, lanjut Jafri yang pernah membawa Semen Padang FC sampai ke babak perempat final Piala AFC Cup 2013 itu, pernah diutarakan kepada rekannya pelatih fisik, Irwansyah.
"Dan hal ini pernah saya sampaikan kepada Pak Irwansyah sewaktu di Padang pada tiga-empat tahun lalu, saya ingin melatih tim asal Papua meski tidak di Persipura. Tapi Tuhan menjawab hal ini," katanya.
Mengenai target juara yang disampaikan oleh Ketua Umum Persipura Jayapura, Benhur Tommy Mano pada pertemuan beberapa hari lalu, Jafri menjawab tentunya hal itu butuh komitmen yang kuat dengan kerja keras semua komponen tim.
"Alhamdulliah kalau itu (target juara) yang tesirat dalam perkataan pertama. Kita tinggal butuh kerja keras, sehingga nanti hasil akhir akan dilihat pada akhir kompetisi. Kita tinggal mengerjakannya bagaimana membentuk tim ini di Indonesia Soccer Championship," katanya.
"Pemain-pemain Papua itu bagus-bagus, hilang satu tumbuh seribu, tinggal kita poles. Beri sedikit pemahaman teknik, skill, taktik dan penyelesaian akhir serta kekompakan maka target yang diusung bisa diwujudkan," katanya.