Bisnis.com, JAYAPURA - Benhur Tommy Mano, Wali Kota Jayapura yang juga Ketua Umum Persipura Jayapura, menegaskan bahwa prestasi yang dicapai oleh tim berjuluk Mutiara hitam itu bukan karena hasil dari minuman keras.
"Persipura berprestasi bukan karena minuman keras, tapi murni hasil kerja keras anak-anak muda Papua," kata BTM, panggilan akrabnya.
Pernyataan ini disampaikan dengan nada tegas di hadapan Gubernur Papua Lukas Enembe, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw, dan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian menanggapi tudingan yang diutarakan Bupati Puncak Jaya Henock Ibo bahwa minuman keras berhubungan dengan Persipura.
"Saya keberatan jika disampaikan demikian. Mohon pernyataan itu diralat," kata BTM.
BTM yang juga Ketua Asprov PSSI Papua mengaku setuju jika peredaran minuman keras dibatasi secara bertahap dan sependapat dengan Ketua DPRP Yunus Wonda bahwa hasil penjualan minuman keras bukan satu-satunya mendatangkan pendapatan asli daerah (PAD).
"Tapi kita harus secara bertahap. Dari empat pemasok minuman keras di Kota Jayapura, satunya saya tutup. Itu pun saya mendapat intervensi dari berbagai pihak hingga di lingkup pemerintahan," kata BTM.
Menurut dia, berbagai hal telah dilakukan untuk menekan angka kriminalitas di Ibu Kota Provinsi Papua itu dengan menutup tempat penjualan minuman keras pada hari-hari tertentu, lantas melakukan patroli penyakit masyarakat bersama aparat keamanan, hingga pemberian sanksi dan pencabutan izin kepada para penjual yang melanggar.
"Saya tetap mendukung hal ini. Tapi bisa diatur dengan bijak. Mohon pernyataan soal Persipura ditarik kembali," kata BTM.
Sebelumnya, dalam Rakerda, Bupati Puncak Jaya Henock Ibo meminta kepada Gubernur Papua, Pangdam, dan Kapolda Papua agar menutup atau mencabut izin para pemasok minuman keras di wilayah itu.
"Ada pengusaha yang masukkan minuman keras di sini, ada pengusaha R yang juga berhubungan dengan Persipura, ini yang masyarakat keluhkan," kata Ibo.