Bisnis.com, JAKARTA - Juara Liga Super Turki, Galatasaray, diskors dari kompetisi Eropa selama setahun karena kegagalan mematuhi regulasi Financial Fair Play (FFP) yang dirancang untuk membatasi kerugian.
Presiden klub Galatasaray pada bulan lalu mengatakan juara Turki itu merugi sekitar 164 juta euro sepanjang tiga musim terakhir, melampaui batas yang telah diatur Union of European Football Associatiions (UEFA).
UEFA mengatakan pada Januari bahwa Galatasaray gagal untuk mematuhi level kerugian keuangan yang diizinkan, sehingga membuka jalan untuk dijatuhkannya hukuman.
Di bawah peraturan-peraturan FFP, yang diterapkan sejak 2011, klub-klub yang ambil bagian di kompetisi Eropa tidak diizinkan untuk menghabiskan lebih dari pendapatan yang dihasilkan mereka.
Dirancang untuk menghentikan para pemilik kaya raya untuk membeli kesuksesan dengan memberi dana dalam jumlah tak terbatas kepada klub-klub mereka, peraturan-peraturan ini rumit, khususnya karena ada level kelonggaran tertentu.
Galatasaray awalnya diperkirakan dijatuhi hukuman 2 tahun, namun UEFA mengataan skors itu hanya diperpanjang setahun jika kerugian klub lebih besar dari 10 juta euro pada musim ini.
Mereka telah menjual penyerang internasional Burak Yilmaz bulan lalu ke klub Beijing Guoan dengan mahar 8 juta euro untuk membantu keuangan mereka.