Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luca Toni Putuskan Pensiun Pertengahan 2016

Luca Toni, yang menjadi bagian dari Timnas Italia ketika memenangi Piala Dunia 2006 di Jerman, memutuskan untuk gantung sepatu setelah Serie A musim kompetisi 2015-2016 selesai.
Luca Toni/Reuters
Luca Toni/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Luca Toni, yang menjadi bagian dari Timnas Italia ketika memenangi Piala Dunia 2006 di Jerman, memutuskan untuk gantung sepatu setelah Serie A musim kompetisi 2015-2016 selesai pada pertengahan tahun depan.

“Saya pikir telah tiba waktunya untuk berhenti. Saya berharap saya bisa gantung sepatu dengan membantu Hellas Verona bertahan di Serie A,” ungkap pemain berusia 38 tahun itu selepas timnya kalah dengan skor tipis 0-1 dari Verona dalam laga pekan ke-15 Serie A.

Striker tersebut punya tugas di tangannya untuk mempertahankan Verona agar tetap bisa berkiprah di Serie. Itu tugas berat, mengingat tim itu kini terpuruk di dasar klasemen Serie A dengan hanya mengoleksi 6 angka dalam 15 laga awal dan masih menunggu kehadiran kemenangan pertamanya.

Toni memulai karier profesionalnya bersama Modena pada 1994. Dia meraih Sepatu Emas sebagai pencetak gol paling produktif di Eropa pada 2006 dan dia sempat merumput di 13 klub kondang di antaranya AS Roma, Palermo, Juventus, dan Fiorentina.

Dia juga sempat bermian untuk klub Bundesliga Jerman Batyern Munchendan klub Uni Emirat Arab Al-Nasr. Dia main untuk Verona sejak 2 tahun lalu dan telah bermain dalam 77 pertandingan pertandingan dengan mencetak 43 gol.

Toni menjadi top skor pada Serie A musim 2005-2006 bersama Fiorentina dengan 31 gol dan gelar terhormat itu terulang musim lalu bersama Hellas Verona dengan 22 gol, bersama striker Inter Milan Mauro Icardi, yang menjadikannya sebagai top skor tertua sepanjang sejarah serie A.

Juru gedor bertunggi tubuh 1,93 meter tersebut bermain bersama Timnas Italia dalam 47 pertandingan dalam kurun waktu 2004 hingga 2009 dengan mengontribusi 16 gol untuk skuat Gli Azzurri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper