Bisnis.com, JAKARTA - Asprov Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Jawa Tengah meminta pihak-pihak yang melakukan ‘dagelan’ yang menyengsarakan masyarakat sepak bola segera menghentikan aksinya selagi dalam suasana bulan suci Ramadan.
Ketua Asprov Jateng, Johar Lin Eng mengaku semakin tak bisa menerima tingkah laku dan keputusan Menpora yang tetap bertahan membekukan badan tertinggi sepak bola nasional itu.
”Melihat kebijakan Menpora terakhir ini sungguh semakin jauh dari harapan kami untuk menikmati indahnya sepak bola Indonesia. Angan-angan menikmati kompetisi divisi utama saja kandas, apalagi kompetisi ISL,” kata Johar kepada wartawan.
Dia menambahkan semua insan sepak bola di Jateng ‘menangis’. Entah itu pemain, wasit, ataupun pelatih. ”Saya hanya bisa membesarkan hati teman-teman saya ini dengan hiburan kata-kata yang sebetulnya sudah mereka pahami ini hanya lips service.
Dia menjelaskan sekitar 400 orang wasit dan pengawas pertandingan kehilangan peenghasilan. “Belum lagi pelatih yang harus putar otak menghadapi Lebaran.”
Bukan hanya itu saja, tambahnya, pemain yang jumlahnya ribuan juga harus ikut prihatin. ”Harapan kami semua adalah ada sepak bola agar urat nadi kehidupan insan bola kembali berdenyut.”