Bisnis.com, JAKARTA - Hampir semua fans sepak bola dunia menjagokan Argentina dan Brasil bakal bisa menaklukkan Kolombia dan Paraguay dalam laga perempat final Copa America 2015 yang tengah berlangsung di Chile.
Hal itu wajar saja apabila mengingat track record dan peringkat FIFA (Federation Internationale de Football Association) yang menempat Argentina di atas Kolombia dan Brasil di atas Paraguay. Argentina kini ada di peringkat ke-3, sedangkan Kolombia ada di urutan ke-4 ranking FIFA.
Begitu pula dengan Brasil yang ada di atas Paraguay. Tim Samba kini menduduki peringkat ke-5, sedangkan Paraguay jauh di bawah yakni 85. Jika ruang lingkupnya diperkecil lagi khusus zona Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan (Conmebol), Brasil nomor dua dari atas, sedangkan Paraguay sebaliknya nomor dua dari bawah di antara 10 negara anggota Conmebol.
Satu laga lagi, Chile versus Uruguay bisa disebut berimbang. Uruguay memang unggul dari sisi ranking FIFA. Skuat La Celesete ada di posisi 8, sedangkan Chile 19. Di satu sisi Uruguay menang rekor atas Chile, namun fakta bahwa Chile sedang memiliki skuat terbaik yang dipimpin oleh gelandang Juventus Arturo Vidal jelas tak bisa diabaikan sebagai salah satu keunggulan tuan rumah.
Artinya, Chile sangat berpotensi untuk menaklukkan Uruguay, barangkali dengan jalan yang sangat tidak mudah. Apa lagi fakta bahwa Uruguay empat kali menaklukkan tuan rumah Copa America sejak 1983 yakni atas Argentina 32 tahun silam, atas Paraguay pada 1999, atas Venezuela pada 2007, dan terakhir pada 2011 atas Argentina yang diakhiri dengan gelar kampiun untuk Uruguay.
Namun, Chile yang tampil pada Copa America kali ini pantas diunggulkan ketimbang Uruguay. Chile menjebol gawang lawan sebanyak 10 gol sepanjang fase grup, itu di luar dua gol sah yang keliru dianulir wasit saat imbang 3-3 vs Meksiko.
Bandingkan dengan Uruguay yang hanya bisa mencetak dua gol dan keduanya bukan kontribusi lini depan, melainkan gelandang Cristian Rodriguez dan satu lagi bahkan bek Jose Maria Gimenez.
Melihat perbandingan terkini di fase grup dan melihat tumpulnya lini depan Uruguay, Chile layak lebih diunggulkan ketimbang Uruguay untuk laga kali ini dengan melupakan catatan rekor Chile hanya menang dua kali dalam 10 pertemuan versus Uruguay.
Sekarang kita kembali lagi ke laga Argentina versus Kolombia. Dalam tujuh pertemuan kedua tim selama 10 tahun terakhir, Argentina mendominasi dengan empat kemenangan, dua laga imbang, dan Kolombia mengantungi satu kemenangan saja.
Namun, Kolombia kerap kali membuat kejutan dengan menaklukkan tim-tim besar. Selain Argentina yang pernah merasakan kekalahan dari tim berjuluk Los Cafeteros, dua tim besar di Amerika Selatan Brasil dan Uruguay pun pernah merasakan kehabatan Kolombia.
Terakhir kali tentu saja Brasil yang menjadi korban dengan skor 0-1 di matchday kedua fase grup Copa America 2015.
Argentina juga mesti mewaspadai kekuatan skuat Kolombia kali ini. Tengok saja mulai dari penjaga gawang, ada David Ospina yang main untuk Arsenal. Di lini belakang ada Cristian Zapata (AC Milan) dan Juan Camilo Zuniga (Napoli).
Lantas di barisan tengah berderet nama kondang seperti James Rodriguez (Real Madrid), Juan Guillermo Cuadrado (Chelsea), dan Carlos Sanchez (Aston Villa). Di lini depan terdapat Radamel Falcao (Chelsea), Carlos Bacca (Sevilla), Jackson Martinez (Porto), dan Teofilo Gutierrez (River Plate).
Salah satu faktor lagi yang mendukung Kolombia jelang laga lawan Argentina ialah pelatih Jose Pekerman yang tak lain mantan pelatih Timnas Argentina. Dialah yang memberi debut bagi Lionel Messi menjadi anggota skuat tim senior Argentina 10 tahun silam. Jelaslah bahwa pengetahuan Pekerman tentang sepak bola negerinya memudahkan tugasnya untuk membantu Kolombia.
Jadi, kans Kolombia untuk menang atas Argentina kali ini cukup terbuka meskipun tetap saja kalah besar dibandingkan dengan tim Tango. Hanya saja, jika Falcao dan kawan-kawan mendapatkan sedikit keberuntungan, bukan tak mungkin nasib Argentina menyamai Brasil dipecundangi Kolombia.
Adapun laga Brasil versus Paraguay tentu saja lebih pantas milik Brasil meskipun tim Samba dipastikan tampil tanpa Neymar da Silva Jr yang diskors empat pertandingan setelah menerima kartu merah yang kemudian diikuti dengan menghina wasit.
Namun, segenap anggota skuat asuhan pelatih Carlos Caetano Bledorn Verri alias Dunga harus waspada sebab Paraguay adalah tim yang menggagalkan laju Brasil di perempat final Copa America 4 tahun lalu di Argentina.
Bukan satu kali, melainkan dua kali, Brasil ditahan Paraguay dalam pertandingan tersebut. Di fase grup laga berakhir imbang 2-2 dan di perempat final yang kembali mempertemukan kedua tim, Paraguay menang adu penalti dengan skor 2-0 setelah permainan selama 120 menit imbang tanpa gol.
Statistik tujuh pertemuan terakhir pun menunjukkan bahwa Brasil tidak mampu mengungguli Paraguay. Dari tujuh laga itu, Paraguay menang tiga kali termasuk satu lewat adu penalti, Brasil menang dua kali, dan seri dua kali.
Jadi, boleh jadi Kolombia, Paraguay, dan Chile yang akan unggul kali ini sekaligus menyingkirkan tiga jagoan Amerika Selatan selama ini Argentina, Brasil, dan Uruguay.
Jadwal lengkap pertandingan perempat final Copa America 2015 (dalam WIB) yang seluruhnya akan disiarkan secara langsung oleh Kompas TV dan K-Vision:
Kamis, 25 Juni pk. 06:30 : Chile vs Uruguay
Jumat, 26 Juni pk. 06:30 : Bolivia vs Peru
Sabtu, 27 Juni pk 06:30 : Argentina vs Kolombia
Minggu, 28 Juni pk 04:30 : Brasil vs Paraguay.