Bisnis.com, JAKARTA - Pertandingan final Liga Champions Eropa antara FC Barcelona dan Juventus segera digelar di Stadion Olimpiade Berlin, Jerman, pada Minggu (7/6/2015) mulai pk. 01:45 WIB yang akan disiarkan secara langsung oleh SCTV dan Nex Entertainment.
Selain keseruan pertandingan yang melibatkan dua tim yang tengah berburu treble, ada sisi lain yang menarik yang terkait dengan Luis Suarez. Ujung tombak juara Spanyol Barcelona itu sempat terlibat perselisihan dengan dua pemain lini belakang Juventus yakni Giorgio Chiellini.
Persengketaan Suarez kontra Chellini terjadi ketika Suarez memperkuat Timnas Uruguay di Piala Dunia 2014 di Brasil berhadapan dengan Italia yang dibela Chiellini. Kejadian di mana Suarez menggigit bahu Chellini akan menjadi cerita yang sulit dilupakan dari pentas Piala Dunia 2014.
Tetapi, dengan kemungkinan absennya Chiellini di final Liga Champions akibat cedera, maka kenangan buruk itu tak akan mengemuka lagi di Berlin. Namun masih ada perselisihan yang jauh lebih besar yang menyangkut Suarez, yakni versus bek Juve asal Prancis Patrice Evra.
Bahkan, perselisihan Suarez versus Evra ini jauh lebih gegap gempita dan menusuk hati ketimbang Suarez kontra Chiellini.
Jika persengketaan Suarez dengan Chiellini berakhir dengan ‘cukup baik’ lantaran Chiellini ikut menyesalkan hukuman berat yang diterima Suarez akni skorsing 4 bulan untuk klub dan sembila pertandingan bersama Timnas Uruguay, beda dengan persengketaan Suarez - Evra yang hingga sekarang pun masih ‘panas’.
Pada pengujung musim 2012-2013 ketika masih memperkuat Liverpool, Evra, yang saat itu menjadi pilar tangguh lini belakang Manchester United, mengklaim dirinya telah menerima perlakuan rasis dari Suarez.
Suarez pun membantah pernyataan Evra. Menurut Suarez, pernyataan Negrito di Uruguay merupakan hal lazim saja. Bahkan kapten Timnas Uruguay saat menjuarai Piala Dunia 1950, Obdulio Varela, pun punya nama panggilan El Negro Jefe alias Pemimpin Hitam karena memang dia keturunan Afrika.
Bantahan Suarez diabaikan oleh FA (Football Association) selaku otoritas sepak bola Inggris. Alhasil, Suarez pun harus menerima skorsing tidak boleh main dalam delapan pertandingan di pengujung musim 2012-2013 hingga beberapa pertandingan awal musim 2013-2014.
Perasaan menusuk hati yang dialami Evra pun meningkat ketika dalam kesempatan pertama pertemuan Liverpool versus MU, menjelang pertandingan dimulai, Suarez menolak bersalaman dengan Evra.
Nah, menjelang final Liga Champions kali ini pun Evra menegaskan bahwa dia akan memperlakukan Suarez seperti pemain depan lainnya yang memang harus dihadangnya. Namun, Evra sempat menyatakan bahwa dalam final di Berlin itu “Suarez akan merasakan kehadirannya sepanjang pertandingan”.
Jadi, sangat menarik apa yang dilakukan Evra terhadap Suarez dalam pertandingan yang akan dipimpin oleh wasit asal Turki Cuneyt Cakir tersebut. Yang pasti, tanpa Chiellini, ‘keseruan’ yang membalut Suarez dan Evra sangat layak dinantikan.