Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sekolah Sepakbola Mulai Bermunculan

Munculnya bisnis Sekolah sepak bola (SSB) di Indonesia ternyata tidak hanya di Ibu Kota tetapi juga sudah merambah ke berbagai daerah di Indonesia.
Ilustrasi/manvelsoccer.org
Ilustrasi/manvelsoccer.org

Bisnis.com, JAKARTA - Munculnya bisnis Sekolah sepak bola (SSB) di Indonesia ternyata tidak hanya di Ibu Kota tetapi juga sudah merambah ke berbagai daerah di Indonesia.

Salah satunya, Akademi Sepak Bola Intinus Olah Prima (ASIOP) yang  telah berdiri sejak 1997. Technical Resoursce Development ASIOP, Efraim Ferdinant mengatakan ada 570 siswa binaan ssb ini dengan 50 pelatih.

Setiap siswanya dibagi menjadi 8 kelompok dari U8, U10, U11, U12, U13, U14, U15 dan U16. Ada 2 kelas kategori yaitu reguler dan hobby.

Untuk kelas hobby hanya berlatih setiap hari sabtu sedangkan reguler senin-jumat sesuai dengan kelompok usianya.

Untuk masuk ke kelas reguler ada beberapa syarat yang harus dipenuhi seperti skill yang bagus sedangkan hobby siapa saja bisa mengikuti.

Efraim menambahkan perkembangan SSB di Indonesia sudah lebih maju terlebih tidak hanya ngetrend di Ibu kota saja, di daerah sudah banyak peminatnya.
Beragam prestasi telah didapatkan ASIOP, dari berbagai turnamen nasional bahkan internasional.

"Anak-anak Indonesia punya kemampuan yang tidak kalah dengan anak-anak luar negeri, hanya ketika remaja dan menginjak dewasa pembinaan di Indonesia masih kurang baik, dari segi mental dan kemampuan, ini menjadi PR untuk semua pihak," katanya.

ASIOP sendiri telah menelurkan beberapa pemain nasional seperti Syamsir Alam, Egi Melgiansyah dan Kurniawan. Untuk masuk disetiap segmen pemasaran,

ASIOP sendiri memiliki program untuk siswa berprestasinya berupa beasiswa sekolah di ASIOP bahkan beasiswa hingga sekolah formal maupun potongan 50% biaya sekolah di ASIOP.

Efraim mengatakan kesadaran masyarakat Indonesia sendiri akan pentingnya olah raga untuk anak-anaknya semakin berkembang. ASIOP sering menerima pendaftaran hingga melebihi kuota.

Menurutnya, bahkan jika mereka memasukkan anaknya untuk sekadar gengsi tetap tidak merugikan pihak manapun. Bahkan ada beberapa keuntungan jika hal tersebut semakin marak terjadi.

Pertama, masyarakat tipe seperti ini akan semakin menyemarakkan industri bola yang nantinya bagus untuk eksistensi ssb itu sendiri.

Kemudian dari sekadar gengsi setelah mengetahui besar manfaat berolah raga tentu akan menumbuhkan kecintaan terhadap olah raga itu sendiri.

"Pokoknya jangan ada olah raga selain sepak bola," kata Efraim sembari tertawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper