Bisnis.com, SAO PAULO - Bagi banyak pendukung Brasil, kekalahan 7-1 dari Jerman di perempat final Piala Dunia 2014, Selasa (8/7/2014) atau Rabu (9/7/2014) memalukan dan pencapaian yang tak terpikirkan - ini bencana bahkan lebih buruk daripada terakhir kali Brasil menjadi tuan rumah Piala Dunia pada 1950.
Saat itu, kekalahan 2-1 untuk Uruguay di final kecil, yang membuat marah besar itu, dihadapi warga Brasil yang diam-diam membawa air mata ke mata Brasil tua.
Kekalahan ini membuat beberapa fans mengatakan, hasil akhir yang bahkan tidak terpikirkan . Tim Brasil tercabik-cabik.
Kemarahan dan kekecewaan itu begitu kuat itu mengancam untuk menggelapkan suasana nasional untuk beberapa waktu ke depan, dengan kemungkinan konsekuensi bagi Presiden Dilma Rousseff saat ia mencari masa jabatan kedua pada Oktober 2014.
"Ini lebih buruk dari 1950. Itu salah satu hal untuk kehilangan permainan di mana Anda menderita dan berjuang keras, dan ahsil itu benar-benar dipermalukan," kata Fernando Hazzan, 28, di Sao Paulo. "Game ini juga turun dalam sejarah," katanya.
Banyak warga Brasil di stadion di Belo Horizonte terisak, sementara yang lain mulai mengalir keluar sebelum babak pertama usai. Orang-orang di bar dan restoran di seluruh negeri menangis atau berteriak kepada televisi, atau menenggelamkan penderitaan mereka ke bir.
Ketidakmampuan untuk memenangkan kejuaraan di kandang akan tetap menjadi bercak hitam untuk sebuah negara yang memiliki salah satu tradisi paling membanggakan di sepak bola - dengan lima kali juara Piala Dunia, lebih dari tim lain.
Kekalahan tim Brasil pada 1950 membuat Brasil menderita selama bertahun-tahun, bahkan dekade.
Zizinho, gelandang, mengambil teleponnya untuk dimatikan setiap hari peringatan permainan itu setiap tahun. Karena orang akan meneleponnya dan bertanya mengapa tim kalah. Barbosa, kiper, sangat mengeluh bahwa dia menderita selama lebih dari 30 tahun, sama dengan hukuman pidana maksimal di Brasil.
Tekanan psikologis mencoba untuk kembali melakukan kutukan. Mengambil korban pada tim 2014, dan meskipun telah dijelaskan bahwa kerusakan defensif menyebabkan Jerman mencetak lima gol dalam 30 menit pertama pertandingan pada Selasa.
Beberapa fans mengungkapkan kekalahan itu secara radikal dan akan mengubah cara mereka melihat seluruh turnamen.
"Memori Piala Dunia ini akan selalu ternoda sekarang. Ini akan dikenang sebagai sebuah tragedi," kata Michelle Gomes, seorang manajer bisnis lokal, di sebuah bar di Rio de Janeiro.
Mood gelap bisa merusak rating dukungan ke Presiden Rousseff, meskipun efeknya mungkin juga hanya bersifat sementara, kata Claudio Couto, seorang profesor ilmu politik di Sao Paulo.
"Jika kita (mengambil jajak pendapat) dalam sebulan, aku ragu itu akan memiliki efek apapun," katanya.
PIALA DUNIA 2014: Ini Reaksi Warga Brasil Usai Dipermalukan Jerman 7-1
Bagi banyak pendukung Brasil, kekalahan 7-1 dari Jerman di perempat final Piala Dunia 2014, Selasa (8/7/2014) atau Rabu (9/7/2014) memalukan dan pencapaian yang tak terpikirkan - ini bencana bahkan lebih buruk daripada terakhir kali Brasil menjadi tuan rumah Piala Dunia pada 1950.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium