Bisnis.com, JAKARTA--Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo menegaskan dua gelar juara dunia yang dipersembahkan atlet Indonesia pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2013 di Guangzhou, China, merupakan kado bagi HUT ke-68 kemerdekaan RI.
Selain itu, juara dunia yang diraih di nomor ganda campuran dan ganda putra juga menandakan bahwa bulutangkis nasional telah bangkit.
"Bulu tangkis Indonesia bangkit kembali. Kemenangan sangat indah dan dramatis. Predikat juara dunia ini merupakan kado untuk kemerdekaan RI," ujarnya di sela nonton bareng di Kompleks Widya Candra Jakarta, Minggu (11/8/2013) petang.
Predikat juara dunia pertama dipersembahkan oleh pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, setelah di final mengalahkan pasangan China yang juga unggulan pertama, Xu Chen/Ma Jin, dengan rubber game 21-13, 16-21, 22-20.
Kemenangan yang diraih oleh pasangan ganda campuran terbaik Indonesia itu begitu dramatis. Bahkan, saat nonton bareng orang nomor satu di Kemenpora itu sempat tegang dan beberapa kali memberikan dukungan meski hanya dari jauh.
Pasangan ganda putra Indonesia ,Ahsan/Hendra Setiawan juga sukses menjadi juara dunia 2013, setelah mengalahkan ganda Denmark, Boe Mathias/Mogensen Carsten straight game 21-13 dan 23-21.
Juara Indonesia Open 2013 ini tak butuh waktu lama untuk menundukkan pasangan unggulan ketiga ini. Ganda Indonesia yang menempati unggulan keenam itu memenangi pertarungan dalam tempo singkat 33 menit.
Kemenangan tersebut membuat peringkat Ahsan/Hendra yang sebelumnya bertengger di posisi enam dunia menjadi nomor lima dunia menggeser Boe/Mogensen.
"[Kemenangan dua wakil Indonesia] Benar-benar dramatis. Mereka mampu bermain tenang dan memenangi pertandingan," papar Roy Suryo. (Antara)
o Bulutangkis Dunia: Ahsan/Hendra Menang, Indonesia Boyong 2 Gelar
o Kunci Kemenangan Tontowi/Liliyana Kuat Mental, Bonus Menanti
o Bulutangkis Dunia: 2 Wakil Indonesia ke Final, Gita Wirjawan Buka Mulut