Bisnis.com, JAKARTA - Pelatih baru Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, mengonfirmasi bahwa dirinya telah mendekati Jairo Riedewald, pemain asal Belanda berdarah Indonesia, untuk bergabung dengan skuad Garuda. Langkah ini menunjukkan keseriusan Kluivert dalam mencari talenta diaspora untuk memperkuat tim nasional.
Dalam jumpa pers pengenalan dirinya di Jakarta, Minggu (12/1), Kluivert menjelaskan bahwa Riedewald merupakan salah satu pemain keturunan yang sudah berbicara dengannya terkait rencana naturalisasi. Pelatih asal Belanda itu mengungkapkan pentingnya melibatkan pemain-pemain diaspora untuk meningkatkan kualitas Timnas Indonesia.
"Saya tidak tahu apakah bisa membicarakan ini, Pak Erick. Tapi saya sudah bicara dengan beberapa pemain diaspora yang bisa kita naturalisasi," ungkap Kluivert di Jakarta, Minggu (12/1).
"Saya tidak tahu apakah saya bisa sebut namanya, tetapi ada satu nama yang bisa saya bilang, Jairo Riedewald. Saya sedang berbicara dengannya," lanjutnya.
Lebih lanjut, Kluivert menegaskan bahwa proses perpindahan kewarganegaraan Riedewald akan segera dimulai. Ia optimistis langkah ini dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan tim, sekaligus membuka peluang bagi pemain keturunan lain untuk berkontribusi bagi Indonesia.
"Kami akan segera memproses naturalisasinya, dan dia akan menjadi salah satu di antaranya," jelasnya.
Baca Juga
Lalu, seperti apa profil dan perjalanan karier sepak bola Jairo Riedewald hingga namanya masuk dalam bidikan sebagai calon pemain naturalisasi untuk memperkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026? Berikut ulasan singkat mengenai sosoknya.
Profil Jairo Riedewald dan karier
Jairo Jocquim Riedewald, yang lebih dikenal dengan nama Jairo Riedewald, lahir di Haarlem, Belanda, pada 9 September 1996. Pemain yang memiliki tinggi 182 cm ini berposisi sebagai gelandang bertahan dan dikenal akan kemampuan teknisnya yang mumpuni. Karier internasionalnya mencakup kontribusinya untuk Timnas Belanda di berbagai kelompok usia, termasuk tiga kali tampil bersama tim senior pada 2015.
Riedewald memiliki darah Indonesia melalui garis keturunan ibunya yang berasal dari Indonesia-Belanda. Keterikatan ini memberikan kesempatan bagi Riedewald untuk berpotensi memperkuat Timnas Indonesia. Sementara itu, ayahnya yang berasal dari Suriname menambah kedalaman latar belakang multikulturalnya.
Dengan latar belakang keluarga yang beragam, Riedewald menjadi salah satu pemain diaspora yang menarik perhatian Timnas Indonesia. Keberagaman ini membuatnya menjadi kandidat potensial untuk dinaturalisasi dan bergabung dengan skuad Garuda di level internasional, memperkuat lini tengah timnas di ajang-ajang bergengsi.
Riedewald memulai karier profesionalnya di akademi Ajax Amsterdam dan melakukan debut di tim utama pada Desember 2013. Selama empat musim bersama Ajax, ia tampil dalam 63 pertandingan liga dan mencetak dua gol. Performanya yang solid menarik perhatian klub-klub besar, dan pada 2017, ia bergabung dengan Crystal Palace di Liga Inggris.
Bersama Crystal Palace, Riedewald memainkan 80 pertandingan liga dan mencetak dua gol selama tujuh musim. Pada 2024, ia memutuskan untuk melanjutkan kariernya di Royal Antwerp, sebuah klub yang berlaga di Liga Belgia. Perpindahan ini menandai babak baru dalam perjalanan karier Riedewald di Eropa.
Riedewald dikenal sebagai pemain serba bisa dengan pengalaman di liga-liga top Eropa. Sebagai gelandang bertahan yang juga mampu bermain sebagai bek, ia diharapkan dapat menjadi aset berharga bagi Timnas Indonesia jika proses naturalisasi berjalan lancar. Kemampuannya yang fleksibel di lini tengah dan pertahanan menjadi keuntungan besar bagi timnas.
Meskipun pernah tampil tiga kali untuk Timnas Belanda senior pada 2015, regulasi FIFA memungkinkan Riedewald untuk berganti asosiasi dan membela Indonesia di bawah kepemimpinan pelatih Patrick Kluivert. Hal ini membuka peluang baginya untuk memperkuat skuad Garuda di ajang internasional, membawa pengalaman berharga dari kompetisi Eropa.