Stadion Manahan (Solo)
Stadion Manahan merupakan infrastruktur yang berada di jalan Adi Sucipto Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah yang diresmikan pada 21 Februari 1998 oleh Presiden Ke-2 RI Soeharto.
Letak Stadion Manahan terbilang cukup strategis, yakni berada di pusat kota, berdekatan dengan stasiun kereta, terminal, bandara, hotel, jalan raya, dan pusat perbelanjaan. Dari Bandara Internasional Adi Sumarmo hanya berjarak 9 kilometer.
Stadion Manahan merupakan dedikasi dari Yayasan Ibu Tien Soeharto. Adapun, pembangunannya sendiri dimulai pada 1989 di atas lahan seluas 170.000 meter persegi. Selama 9 tahun masa pembangunan, stadion berukuran total 33.300 meter persegi akhirnya berdiri kokoh.
Menurut sejarahnya, kawasan Stadion Manahan sejak dahulu memang dikenal sebagai sebuah kompleks olahraga. Di kompleks Manahan kala itu terdapat lapangan tenis, gedung olahraga (GOR), dan lapangan sepakbola.
Begitu diresmikan pada 1998, Stadion Manahan pun dibuka untuk umum. Adapun, Manahan sudah mengalami dua kali renovasi. Renovasi pertama dilakukan satu dekade sejak diresmikan atau tepatnya 2008.
Yang menjadi perhatian khusus ketika renovasi adalah perbaikan drainase lapangan. Tidak tanggung-tanggung, perbaikan sistem aliran air di lapangan ini menelan biaya sekitar Rp1,6 miliar.
Kemudian, pada Agustus 2018 renovasi Manahan didukung penuh tidak hanya oleh Pemerintah Kota Surakarta, tapi juga Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR. Hal itu bisa dilihat dari sumber pendanaan yang juga disumbang dari APBN.
Hampir seluruh bagian Stadion Manahan mengalami perbaikan hingga berstandar FIFA/AFC. Untuk mempertahankan ciri khas sebagai stadion kebanggaan warga Surakarta maka dipasang hiasan Batik Kawung pada bagian fasad.
Setelah direnovasi, Stadion Manahan memiliki kapasitas 20.000 penonton. Sebelumnya, kapasitas stadion mampu menampung hingga 24.000 penonton. Jumlah tersebut menyusut disebabkan penggunaan single seat atau kursi tunggal untuk penonton di tribun