Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menegaskan komitmen untuk memberantas mafia bola melalui Satgas Antimafia Bola.
Saat ini, Listyo mengatakan bahwa sudah ada 18 pihak yang ditetapkan sebagai tersangka selama adanya Satgas Antimafia Bola.
Belasan pihak tersebut meliputi pihak yang berasal dari organisasi, manajemen klub bola, perangkat pertandingan, hingga pemain dan perantaranya.
"Prinsipnya Polri siap mendukung dan membabat habis pelaku mafia bola," ucap Listyo Sigit Prabowo pada konferensi pers, di media center Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (19/2/2023).
Berbekal pengalaman penyidikan terhadap mafia bola, mantan Kabareskrim Polri itu menyatakan siap untuk mendukung federasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Apalagi, lanjut Listyo, kini Satgas Antimafia Bola sudah dilibatkan sejak awal kepemimpinan pengurus baru yang dikepalai oleh Erick Thohir.
Baca Juga
Saat ini, ada 15 Subasatgas yang sudah disebar di seluruh wilayah dan akan disesuaikan dengan program kepengurusan PSSI yang baru.
"Saya kira ke depan sesuai dengan apa yang menjadi kebijakan Ketum PSSI untuk melibatkan Satgas Antimafia Bola dari awal, tentunya ini satgas akan jadi satgas yang akan kita perkuat," ucapnya.
Di sisi lain, Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan bahwa sudah waktunya federasi memberikan kartu merah bagi para mafia bola, yang dinilai sudah menjadi permasalahan yang berlarut-larut.
Dia juga mengatakan telah berkoordinasi dengan FIFA untuk terus menjaga momentum dalam menyepakati keputusan worldwide sanction.
"Tentu hukuman seperti apa, tentu konteksnya kalau kami di PSSI lebih fokus kepada sepakbolanya, yaitu pemain wasit, pemilik klub, pengurus termasuk saya, semua, pelatih yang jelas-jelas terkena permainan mengatur skor ini dihukum seumur hidup. Ini tindakan yang sepatutnya sudah harus diambil selama ini," ujar pimpinan PSSI baru itu.