Bisnis.com, JAKARTA – Kroasia kalah atas Argentina di babak semifinal Piala Dunia 2022 dengan skor akhir 3-0. Kekalahan itu sekaligus mengakhiri kisah Kapten Timnas Kroasia, Luka Modric di ajang piala dunia.
Pada pertandingan yang berlangsung di Lusail Stadium pada Rabu (14/12/2022) pukul 02.00 WIB itu 3 gol yang bersarang ke gawang kiper Kroasia Dominik Livakovic tak mampu dibalas oleh Modric dan kawan-kawan. Kroasia pun memupus harapan mengulang prestasi 4 tahun silam, lolos ke final piala dunia.
Bagi Modric, kekalahan atas Argentina itu sekaligus mengakhiri karirnya di ajang piala dunia yang saat ini berusia 37 tahun. Pada ajang Piala Dunia 2026, ia sudah masuk kepala 4.
Pada laga piala dunia terakhirnya itu, ia digantikan oleh Lovro Majer pada menit ke 81. Selama pertandingan Modric menjadi motor serangan Kroasia. Ia bergerak secara terus menerus, menggiring bola, menyuplai-nya ke lini depan, namun sayang lini pertahanan Argentina lebih tangguh.
"Mungkin ini akhir dari generasi piala dunia, Modric telah mencapai usianya dan harus melihat apa yang terjadi pada 2026," kata Pelatih Kroasia Zlatko Dalic dikutip dari Daily Mail pada Rabu (14/12/2022).
Meski begitu, ia mengatakan bahwa Modric masih memungkinkan membeli Vatreni hingga Euro 2024 di Jerman. "Kami memiliki tim yang hebat dan generasi ini akan mengakhiri karir mereka di Euro 2024. Kami juga akan menghadapi agenda Nations League dengan generasi luar biasa yang mencapai 2 kali semifinal piala dunia," ungkap Dalic.
Baca Juga
Modric sendiri telah mencatatkan 161 caps untuk negaranya. Ia menjalani debutnya bersama Vatreni pada 2006. Di tampil di ajang Piala Dunia 2006, 2014, 2018 dan 2022.
Modric mengantarkan Vatreni menjadi runner-up Piala Dunia 2018 di Rusia. Pada ajang Piala Dunia 2022 di Qatar, Modric berhasil mengandaskan perlawanan raksasa Brasil di perempat final dan berhasil melaju ke babak semi final.
Padahal, Kroasia merupakan negara kecil yang jumlah penduduknya hanya sekitar 3,8 juta. Kroasia juga merupakan negara yang baru merdeka pada 1991 setelah sebelumnya menjadi bagian dari Yugoslavia.
Modric mengatakan bahwa kunci sukses berjayanya Kroasia di ajang piala dunia adalah perjuangan yang dirasakan para pemain sebagai negara yang merdeka. Gelandang berusia 37 tahun itu merasa bahwa semangat juang memungkinkan Kroasia memenangkan perang kemerdekaan. Perjuangan itu lah yang juga tertanam di benak pemain.
“Kami semua terdorong bermain untuk negara kami dan untuk seragam ini. Kami banyak berjuang untuk memenangkan kemerdekaan kami sebagai bangsa, dan kami terus berjuang sampai titik darah penghabisan," ujar Modric dikutip dari The Mirror pada Senin (12/12/2022).
Kisah masa kecil Modric memang tidak lepas dari perang dan perjuangan kemerdekaan. Dalam upayanya merdeka, Kroasia dilanda perang selama 4 tahun dari 1991 sampai 1996 melawan Republik Federal Sosialis Yugoslavia.
Modric sendiri lahir di Pegunungan Velebit, sebelah utara kota Zadar, pada 9 September 1985. Enam tahun setelah Luka Modric lahir, perang pecah.
Modric dibesarkan di dusun Modrići. Nama dusunnya kemudian menjadi nama belakang gelandang Real Madrid itu.
Dia adalah anak tertua dari Stipe Modric dari Modrići, dan Radojka Dopuđ dari Kruševo dekat Obrovac. Kedua orang tuanya awalnya bekerja di pabrik pakaian rajut.
Di level klub, gelandang berusia 37 tahun ini telah membela Real Madrid cukup lama, yakni sejak 2012. Bersama Los Blancos, Modric telah bermain 307 kali dan mencetak 25 gol.
Ia juga telah membantu Los Blancos memenangkan 4 kali gelar Liga Champions. Bahkan, di Madrid ia berhasil mendapatkan trofi Ballon d'Or pertamanya pada 2018.