Bisnis.com, JAKARTA - Pelatih Polandia Czeslaw Michniewicz berjanju timnya bakal memberikan perlawanan hebat terhadap juara bertahan Prancis pada babak 16 besar Piala Dunia 2022, Minggu (4/12/2022) di Stadion Al Thumama.
Polandia mencapai babak gugur di Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak 1986 setelah diuntungkan oleh selisih gol pada klasemen Grup C kendati mengalami kekalahan 0-2 dari Argentina pada pertandingan terakhir mereka.
"Kami belum siap pulang," kata Michniewicz, yang menukangi Polandia pada Januari menyusul perginya Paulo Sousa.
"Apabila kami menang melawan Prancis kami bisa menjadi juara dunia berikutnya."
"Kami sangat senang bertanding dengan para juara dunia. Prancis belum dijamin lolos. Semuanya dipertaruhkan, Anda menang atau kalah dan taruhannya tinggi," kata Michniewicz.
Michniewicz mengatakan ia belum mampu mengidentifikasi kelemahan dari tim Prancis.
"Kami yakin kami akan menyajikan pertandingan yang bagus tapi kami tahu ada tantangan besar di depan kami," kata dia. "Kami ingin menunjukkan kepada dunia kami bisa bermain sepak bola."
Robert Lewandowski mencetak gol pertamanya di Piala Dunia saat memenangi laga melawan Arab Saudi 2-0 setelah tendangan penaltinya ketika imbang melawan Meksiko gagal dieksekusi dengan baik.
Michniewicz mengakui timnya perlu lebih memasok bola kepada striker Barcelona itu, setelah Polandia mencatatkan hanya empat tembakan ke arah gawang selama di Qatar.
"Kami tidak menciptakan peluang yang cukup bagi Robert," kata dia. "Mereka (striker) perlu dekat kotak penalti. Melawan Argentina, lawan tak banyak memberikan kami kesempatan itu."
"Kami perlu meningkatkannya tapi kami harus menyadari bahwa Prancis akan mendikte permainan."
Polandia akan harus meredam serangan Prancis yang dipimpin oleh Kylian Mbappe, yang tidak masuk ke starting XI saat mereka kalah 0-1 dari Tunisia dan pelatih Didier Deschamps membuat sembilan perubahan.
"Bagaimana bertahan melawan dia (Mbappe)? Saya rasa kami perlu memakai skuter karena dia sangat cepat," kata penyerang Polandia Arkadiusz Milik, yang pernah berhadapan dengan striker PSG itu ketika membela Marseille.
"Sulit bermain melawan salah satu pemain terbaik di dunia. Kami harus bermain kolektif sebagai grup. Berhadapan satu lawan satu, tidak ada yang bisa menghentikan dia."