Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Piala Dunia 2022 Qatar: Penggemar Sepak Bola di China Frustrasi Gara-Gara Kebijakan Nol Covid-19

Para penggemar sepak bola di China frustrasi karena tidak dapat nonton bareng (nobar) di kafe, restoran atau tempat publik akibat kebijakan nol Covid-19.
Al Rihla, bola yang dipakai di Piala Dunia 2022 / Twitter FIFA World Cup
Al Rihla, bola yang dipakai di Piala Dunia 2022 / Twitter FIFA World Cup

Bisnis.com, JAKARTA – Para penggemar sepak bola di China frustrasi karena tidak dapat nonton bareng (nobar) di kafe, restoran atau tempat publik akibat kebijakan nol Covid-19 di negara itu.

Rasa fustrasi mereka lampiaskan di media sosial Weibo.

Dilansir Channel News Asia, Jumat (25/11/2022), gambar para penggemar tanpa masker menikmati Piala Dunia di stadion Qatar yang padat, atau bar dan jalan-jalan di luar negeri, telah menggarisbawahi banyak orang China yang frustrasi tentang perbedaan antara pembatasan Covid-19 yang berat di negara mereka dan dunia yang telah beralih dari penggunaan masker dan penguncian (lockdown).

Komentar di media sosial dari orang-orang di negara penggila sepak bola ini menunjukkan rasa isolasi yang semakin besar di antara penduduk, serta keletihan dan kemarahan atas jalur penguncian nol-Covid yang dipilih China, tes yang sering dilakukan, dan perbatasan tertutup.

Contohnya, pada Kamis (24/11/2022), video ratusan penggemar Jepang menjadi liar di Shibuya Crossing Tokyo setelah kemenangan tak terduga Jepang 2-1 atas Jerman menjadi viral di Weibo yang mirip Twitter di China.

"Apakah ini dunia yang sama dengan dunia kita?" tanya seorang pengguna Weibo dari Provinsi Sichuan dalam komentar yang disukai ribuan kali.

"Sudahkah mereka melakukan tes Covid-19?" tulis yang lain, mengejek persyaratan pengujian di China yang di beberapa tempat sekarang dilakukan setiap hari di tengah kebangkitan kasus.

"Mengapa mereka tidak memakai masker?"

Komentar seperti ini telah membanjiri media sosial China sejak Piala Dunia dimulai pada Minggu (20/11/2022) malam. Suatu tanda bahwa beberapa orang di China merasa telah menemukan ruang aman untuk melampiaskan kebijakan Covid-19 negara tersebut.

Sikap "dinamis-nol" China, kebijakan Presiden China Xi Jinping, dan kritik langsung online sering kali diblokir di negara yang memberlakukan sensor dengan ketat dan bahkan dapat menyebabkan penangkapan.

"Sudah tiga tahun, apakah kasus Covid-19 belum dibersihkan?" tulis seorang pengguna di provinsi Guangdong.

Halaman Selanjutnya
Pertanyakan Kebijakan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper