Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak enam atlet kategori lead asal Indonesia telah mengikuti babak semifinal IFSC World Cup 2022 seri Jakarta, yang digelar pada Senin (26/9/2022), di Lot 17 SCBD Jakarta Selatan.
Satu atlet asal Indonesia untuk kategori ini, Raviandi Ramadhan berhasil lolos ke babak final dan menduduki peringkat ke-6 dengan skor 35+ (rute putra) dengan catatan waktu 3,16 menit. Sementara saudara kembar Raviandi Ramadhan, Ravianto Ramadhan menduduki peringkat ke-14 dengan skor 31+ (rute pria) dengan catatan waktu 3,24 menit.
Sedangkan atlet Indonesia yang lain belum berhasil menembus babak final ajar Kejuaraan Dunia Panjat Tebing seri Jakarta kali ini. Terpantau, Musauwir menduduki peringkat ke-19 dengan skor 24+ dan waktu 1,36 menit dan Rizky Syahrafli Simatupang menduduki peringkat ke-21 dengan skor 22+ dan catatan waktu 3,10 menit.
Lalu untuk kategori putri, perwakilan dari skuad Merah Putih, Fujiyanti Widia menduduki peringkat 21 dengan skor 23+ (rute putri) dengan catatan waktu 3,22 menit dan Lintang Cahyani di peringkat ke-26 dengan skor 15 (rute putri) dengan catatan waktu 1,31 menit.
Kendati tidak ada wakil atlet putri yang berhasil berlanjut ke babak final, ebelumnya, pelatih Panjat Tebing kategori Lead Indonesia, Triyanto Budi Santoso, menyebutkan bahwa timnya tidak menargetkan banyak hal untuk kategori ini. Sebab, Triyanto menyebut, timnya menargetkan atlet lead putri Indonesia pada olimpiade di Los Angeles tahun 2028 mendatang.
“Ini merupakan pengalaman yang baik bagi atlet-atlet kami. Mengingat target untuk putri memang di olimpiade 2028,” jelasnya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia, Yenny Wahid saat ditemui usai pembukaan ajang Kejuaraan Dunia 2022 seri Jakarta ini pada Sabtu, (24/9/2022) lalu. Menurutnya, di Indonesia, kendala cabang olahraga panjat pinang kategori lead ini memiliki tingkat kesulitan tersendiri.
“Lead memang agak menantang ya karena ini bukan cuman perkara atletnya, yang kita perlukan itu kita perlu membina rute setter harus bisa membuat jalur yang complicated sehingga atletnya sendiri ketika berlatih ada tantangan,” ungkap Yenny di kawasan SCBD, Jakarta pada Sabtu, (24/9/2022).
Lebih lanjut, Yenny juga menyebut, kesulitan lain bagi atlet untuk kategori ini adalah harus punyai IQ yang tinggi karena harus melakukan berbagai analisis untuk memecahkan tantangan agar bisa mendapatkan poin.