Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

FA Berencana Hapus Sundulan Dalam Sepak Bola, ini Alasannya

Sebuah studi telah menghubungkan antara sundulan dengan cedera otak yang berkepanjangan setelah diketahui, bahwa lima anggota tim pemenang Piala Dunia 1966 Inggris semuanya menderita demensia.
Ilustrasi-Gol Inggris dari sundulan kepala Maguire saat unggul 1-0 melawan Swedia di babak pertama perempat final Piala Dunia 2018, Sabtu (7/7/2018) di Rusia/Reuters
Ilustrasi-Gol Inggris dari sundulan kepala Maguire saat unggul 1-0 melawan Swedia di babak pertama perempat final Piala Dunia 2018, Sabtu (7/7/2018) di Rusia/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Football Association Inggris telah mendapatkan persetujuan percobaan pertandingan tanpa menggunakan sundulan.

Alasannya, menyundul bola dengan menggunakan kepala dinilai berpotensi meningkatkan risiko kesehatan dan dimensia.

Tapi tenang, aturan ini hanya berlaku bagi kelompok junior, di bawah usia 12 tahun. Uji coba akan berlangsung selama musim 2022-23 dengan tujuan untuk sepenuhnya menghilangkan sundulan yang disengaja dari musim 2023-24, jika percobaan pada musim ini, berhasil.

FA bahkan sudah menerbitkan petunjuk untuk membatasi atau menghilangkan sundulan dalam latihan. Percobaan ini sudah disetujui oleh International Football Association Board (IFAB), badan yang menerbitkan aturan dalam sepakbola.

“Tujuan dari upaya ini untuk memitigasi potensi berisiko apapun yang mungkin berkaitan dengan sundulan bola, termasuk cedera benturan antarkepala, siku dan kepala atau kontak antara kepala dan tanah,” ujar FA dalam pernyataan resminya.

"Ini mewakili pendekatan hati-hati untuk bermain dan menikmati sepak bola sementara penelitian yang sedang berlangsung terus berlanjut di bidang ini."

Sebuah studi telah menghubungkan antara sundulan dengan cedera otak yang berkepanjangan setelah diketahui, bahwa lima anggota tim pemenang Piala Dunia 1966 Inggris semuanya menderita demensia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper